Biden dan Trump Berselisih Soal Kebakaran Hutan

Selasa, 15 September 2020 - 19:09 WIB
loading...
Biden dan Trump Berselisih Soal Kebakaran Hutan
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan presiden incumbent AS Donald Trump berselisih terkait kebakaran hutan. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan presiden incumbent Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlibat perselisihan terkait kebakaran hutan yang melanda negara adidaya itu. Biden menyebut Trump sebagai "pembakar iklim", sedangkan orang nomor satu di AS itu menyoroti lemahnya tata kelola hutan.

Berbicara di negara bagian asalnya, Delaware, Biden berbicara tentang ancaman cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi yang oleh para ilmuwan menganggap hal itu sebagai bukti bahwa perubahan iklim membuat kebakaran semakin parah.

Menyebut Trump sebagai “pembakar iklim,” Biden memasukkan perubahan iklim dalam daftar krisis besar yang dihadapi AS.

“Jika kita dipimpin kembali dipimpin empat tahun lagi oleh Trump yang menolak perubahan iklim, berapa banyak pinggiran kota yang akan terbakar oleh kebakaran hutan? Berapa banyak lingkungan pinggiran kota yang akan dibanjiri?” seperti dilansir dari Reuters, Selasa (15/9/2020).

Sementara Trump, saat ditanya oleh reporter apakah perubahan iklim adalah di balik kebakaran, menolak hal itu dan lebih menyalahkan kepada tata kelola hutan.

“Saya pikir ini lebih merupakan situasi manajemen,” jawab Trump.(Baca juga: Kebakaran Mengerikan California Tewaskan 33 Orang, AS Keluarkan 'Bendera Merah' )

Tanpa menyebutkan kebakaran hutan besar yang telah mengamuk di tempat lain di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir - dari Eropa selatan hingga Australia dan Siberia - Trump menegaskan bahwa negara lain tidak memiliki masalah ini.

“Mereka memiliki pohon yang lebih eksplosif, artinya mereka lebih mudah terbakar,” ujarnya. “Tapi mereka tidak punya masalah seperti ini,” sambungnya.

Presiden dan pemerintahannya telah lama berusaha untuk menyalahkan pejabat negara atas kebakaran hutan yang dahsyat, dengan mengatakan hutan dan semak yang tersumbat bahan bakar perlu diencerkan, lebih banyak sekat api harus dipotong dan puing-puing yang mudah terbakar dibersihkan dari hutan.

Trump mengatakan perbaikan pengelolaan hutan adalah sesuatu yang dapat ditangani dengan cepat, sedangkan perubahan iklim akan membutuhkan lebih banyak waktu dan membutuhkan kerja sama internasional yang menurutnya masih kurang.

“Ketika Anda mengalami perubahan iklim, apakah India akan mengubah caranya? Dan apakah China akan mengubah caranya? Dan Rusia? Apakah Rusia akan mengubah caranya? ” cetusnya.

Trump sendiri menyebut perubahan iklim sebagai "hoaks", dan pada 2017 menarik AS keluar dari perjanjian Paris yang meletakkan pendekatan internasional terhadap pemanasan global. Ia bahkan mempertanyakan pendekatan ilmu pengetahuan terhadap perubahan iklim dan kebakaran hutan.

"Ini akan mulai menjadi lebih dingin, Anda hanya perlu menyaksikan," ujarnya.

"Saya tidak berpikir ilmu pengetahuan tahu akan hal itu," imbuhnya.

Lusinan kebakaran telah berkecamuk dengan cakupan yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar 1,8 juta hektar di Oregon, California dan negara bagian Washington sejak Agustus. Kebakaran menimbulkan limbah di beberapa kota kecil, menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan sedikitnya 36 orang.(Baca juga: Kebakaran Hutan, California Umumkan Keadaan Darurat di Lima Wilayah )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)