India Berharap Dibebaskan AS Memperoleh Sistem Rudal S-400 Rusia

Jum'at, 11 September 2020 - 16:11 WIB
loading...
A A A
AS sejak itu telah mengeluarkan ancaman terhadap China dan Turki karena pengadaan sistem rudal Rusia.

China telah menerima gelombang pertama sistem rudal S-400 pada tahun 2018. Moskow dengan memperhatikan kesepakatan dengan India telah menangguhkan pengiriman lebih lanjut ke Beijing. Tetapi menurut kantor berita TASS, Moskow dilaporkan mengirimkan gelombang kedua sistem tersebut ke China pada Desember 2019, di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS.

S-400 Rusia Ditentang

Anggota partai yang berkuasa di India menentang kesepakatan pembelian S-400 dengan Rusia.

Seorang anggota senior partai berkuasa, Partai Bhartiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, Subramanian Swamy, memperingatkan pemerintah agar tidak membeli sistem rudal Rusia.

Mengambil ke Twitter baru-baru ini, Swamy, yang juga anggota parlemen India menulis: “Pemerintah akan sangat disarankan untuk tidak menggunakan S-400 dalam prospek pertempuran dengan China. Ini karena S-400 dibuat dengan elektronik China. Rusia saat ini adalah mitra junior China," katanya.

Pada Desember tahun lalu, Swamy telah memperingatkan pemerintah tentang keberadaan elektronik China dalam sistem.

Swamy juga memperingatkan agar sanksi AS tidak melumpuhkan India karena pembelian S-400 Rusia. Dia mengatakan sistem pertahanan rudal mungkin menjadi senjata yang bagus, tetapi tertanam dengan elektronik China.

Ketika pejabat Kementerian Pertahanan India tidak dapat mengomentari pernyataan Swamy, media lokal mengutip investigasi sub-komite senat AS tahun 2012 yang menemukan 1.800 kasus elektronik palsu yang digunakan di pesawat militer AS dengan 70 persen bagian terlacak merupakan sistem China.

“Pesawat yang menggunakan peralatan elektronik palsu tersebut termasuk pesawat angkut C-130J dan pesawat patroli maritim P-8, yang keduanya telah dijual ke India oleh AS. Selain menimbulkan risiko kegagalan, peralatan palsu tersebut berpotensi digunakan sebagai sarana untuk menanamkan sistem pelacakan dan spionase," tulis The Week, majalah berita mingguan di India.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)