Jet Tempur NATO Rutin Simulasi Serangan Rudal terhadap Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pesawat-pesawat militer serta jet tempur Angkatan Udara Amnerika Serikat (AS) dan NATO tidak hanya meningkatkan aktivitas pengawasan mereka di sepanjang perbatasan Rusia. Mereka sekarang juga semakin rutin mensimulasikan serangan rudal terhadap negara itu.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengungkap sepak terjang militer NATO tersebut dalam wawancara stasiun televisi Rusia pada hari Minggu, yang dilansir Russia Today, Senin (7/9/2020). (Baca: Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel, Indonesia Nunggak Rp6,2 Triliun )
Shoigu mencatat peningkatan tajam dalam pengawasan asing dan penerbangan pelatihan yang menguji perbatasan dan pertahanan udara negaranya.
Bulan lalu, aktivitas semacam itu meningkat sekitar 30 persen dibandingkan Agustus lalu. Selain itu, kata Shoigu, pesawat-pesawat NATO telah secara aktif berlatih untuk melakukan serangan udara, dan secara rutin melakukan simulasi serangan rudal terhadap target di dalam negeri Rusia.
"Yang paling mengkhawatirkan adalah jika sebelumnya—meskipun tidak sesering itu—hanya ada pesawat pengintai, mereka sekarang telah memulai penerbangan pelatihan reguler dengan sejumlah besar pesawat, di mana simulasi serangan rudal dilakukan," kata Shoigu. (Baca: Jet Tempur Rusia Cegat Pembom B-52 AS dalam Jarak 30 Meter, Pentagon Marah )
Selama beberapa minggu terakhir, beberapa insiden antara pesawat Rusia dan NATO terjadi di dekat perbatasan negara. Yang terbaru terjadi pada hari Jumat, ketika tiga pesawat pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS yang berkemampuan nuklir mendekati perbatasan Rusia melalui wilayah udara Ukraina. Para pesawat pembom itu dicegat oleh delapan jet tempur dan diperingatkan agar menjauh dari perbatasan.
Insiden lain yang melibatkan pesawat pembom strategis AS terjadi pada akhir Agustus, ketika sebuah pesawat B-52H dicegat oleh jet tempur Su-27 Rusia di atas Laut Baltik. Intersepsi itu memicu "skandal internasional" yang lebih luas, karena negara NATO lainnya, Denmark, mengklaim jet tempur Rusia melanggar perbatasannya saat mengejar pesawat pembom AS. (Baca juga: Hebat! Pesawat Tempur F-16 TNI AU Bisa Tembak 4 Target Sekaligus Tanpa Melihat )
Moskow dengan tegas membantah tuduhan Denmark, bersikeras bahwa intersepsi itu dilakukan sesuai dengan semua aturan internasional.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengungkap sepak terjang militer NATO tersebut dalam wawancara stasiun televisi Rusia pada hari Minggu, yang dilansir Russia Today, Senin (7/9/2020). (Baca: Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel, Indonesia Nunggak Rp6,2 Triliun )
Shoigu mencatat peningkatan tajam dalam pengawasan asing dan penerbangan pelatihan yang menguji perbatasan dan pertahanan udara negaranya.
Bulan lalu, aktivitas semacam itu meningkat sekitar 30 persen dibandingkan Agustus lalu. Selain itu, kata Shoigu, pesawat-pesawat NATO telah secara aktif berlatih untuk melakukan serangan udara, dan secara rutin melakukan simulasi serangan rudal terhadap target di dalam negeri Rusia.
"Yang paling mengkhawatirkan adalah jika sebelumnya—meskipun tidak sesering itu—hanya ada pesawat pengintai, mereka sekarang telah memulai penerbangan pelatihan reguler dengan sejumlah besar pesawat, di mana simulasi serangan rudal dilakukan," kata Shoigu. (Baca: Jet Tempur Rusia Cegat Pembom B-52 AS dalam Jarak 30 Meter, Pentagon Marah )
Selama beberapa minggu terakhir, beberapa insiden antara pesawat Rusia dan NATO terjadi di dekat perbatasan negara. Yang terbaru terjadi pada hari Jumat, ketika tiga pesawat pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS yang berkemampuan nuklir mendekati perbatasan Rusia melalui wilayah udara Ukraina. Para pesawat pembom itu dicegat oleh delapan jet tempur dan diperingatkan agar menjauh dari perbatasan.
Insiden lain yang melibatkan pesawat pembom strategis AS terjadi pada akhir Agustus, ketika sebuah pesawat B-52H dicegat oleh jet tempur Su-27 Rusia di atas Laut Baltik. Intersepsi itu memicu "skandal internasional" yang lebih luas, karena negara NATO lainnya, Denmark, mengklaim jet tempur Rusia melanggar perbatasannya saat mengejar pesawat pembom AS. (Baca juga: Hebat! Pesawat Tempur F-16 TNI AU Bisa Tembak 4 Target Sekaligus Tanpa Melihat )
Moskow dengan tegas membantah tuduhan Denmark, bersikeras bahwa intersepsi itu dilakukan sesuai dengan semua aturan internasional.
(min)