10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
loading...
A
A
A
4. Fokus Global dan Tidak Terpusat pada Asia-Pasifik
Amerika Serikat memiliki komitmen global, mulai dari NATO, Timur Tengah, hingga Afrika.
Ini membagi perhatian dan sumber daya: China memiliki fokus tunggal pada kawasan Asia Timur dan Indo-Pasifik, membuat mereka bisa menyusun kekuatan secara strategis dan geografis.
Bila terjadi konflik di Taiwan atau Laut China Selatan, China hanya perlu fokus di satu front, sementara AS harus membagi armada dan logistiknya dalam berbagai konflik yang diciptakan dan dihadapi.
5. Birokrasi dan Lambatnya Adaptasi Strategis
Salah satu kelemahan klasik AS adalah: Birokrasi yang lambat dalam pengadaan sistem baru.
Terlalu bergantung pada kontraktor swasta besar (Lockheed, Boeing, dan lainnya) yang tidak selalu efisien.
China, dengan kontrol negara penuh, bisa lebih cepat dalam mengembangkan dan menguji teknologi baru secara rahasia dan sistematis.
6. Kerentanan terhadap Serangan Asimetris dan Non-Militer
Militer AS dibangun untuk perang konvensional besar. Tapi, China justru mengembangkan kekuatan di wilayah abu-abu (gray zone warfare) seperti: Perang siber, Perang ekonomi, Disinformasi digital, Pengaruh politik di dalam negeri musuh.
China bisa menyerang infrastruktur digital AS, melumpuhkan jaringan listrik, komunikasi, bahkan keuangan tanpa satu pun peluru ditembakkan.
7. Ketergantungan pada Satelit
Militer AS sangat bergantung pada: GPS untuk navigasi, Komunikasi satelit untuk kendali drone dan koordinasi serangan, Pengintaian strategis berbasis satelit.
China telah mengembangkan rudal anti-satelit (ASAT) dan teknologi blinding laser, yang bisa menghancurkan atau membutakan satelit milik AS, mengakibatkan kebutaan digital dan hilangnya kendali di medan perang.
Lihat Juga :