Ketika Koran Italia Muat Ribuan Korban Corona di Halaman Orbituari

Senin, 16 Maret 2020 - 11:19 WIB
Ketika Koran Italia...
Ketika Koran Italia Muat Ribuan Korban Corona di Halaman Orbituari
A A A
ROMA - Sebuah koran di Italia memuat daftar ribuan korban meninggal akibat virus corona jenis baru, COVID-19, dalam halaman-halaman orbituari. Banyaknya halaman orbituari itu menunjukkan sejauh mana memilukannya kematian di sana.

Dalam video yang dibagikan secara luas di media sosial, seseorang membalik halaman untuk menunjukkan wajah orang-orang yang baru saja kehilangan nyawa mereka.

Video itu digunakan sebagai peringatan terhadap siapa pun yang meremehkan COVID-19 sebagai flu biasa. (Baca: Wabah Corona Membunuh 1.809 Orang di Italia, Sehari 368 Meninggal )

"Ini adalah surat kabar harian Bergamo, salah satu hotspot epidemi di Italia," bunyi posting pengguna akun Twitter @DavidCarretta yang mengunggah rekaman video tersebut.

"Pada 9 Februari, obituari menempati 1,5 halaman. Pada 13 Maret, kertas itu mencetak 10 halaman obituari!!," lanjut posting tersebut seperti dikutip Daily Mirror.

"Tolong, #StayAtHome dan tunjukkan ini kepada siapa saja yang memberitahu Anda bahwa #COVID-19 seperti flu," imbuh posting pengguna Twitter tersebut.

Orang-orang berkomentar betapa menyedihkannya video itu, di mana salah satu komentar berbunyi; "Sangat menyedihkan ...semua kakek. Betapa meruginya begitu banyak keluarga."

Komentar lain berbunyi; "Benar-benar pilu dan sedih. Juga menyedihkan adalah bahwa mereka kemungkinan besar tidak diizinkan bertemu untuk mengucapkan selamat tinggal dan mengadakan pemakaman."

Data yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info pada Senin (16/3/2020) ada 24.747 kasus COVID-19 dengan 1.809 meninggal dan 2.335 pasien disembuhkan.

Italia tetap menjadi negara yang paling parah di Eropa yang terkena dampak COVID-19 dan negara kedua terparah setelah China.

Di Vatikan, semua layanan Paskah Paus Francis (Fransiskus) bulan depan akan diadakan tanpa kehadiran jemaat. Langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern.

Seluruh wilayah di Italia saat ini dalam status lockdown untuk memperlambat penyebaran virus tersebut. Pihak berwenang di Italia telah menyarankan publik agar tidak melakukan perjalanan untuk tujuan pariwisata dan mengatakan bahwa para wisatawan yang sudah berlibur di Italia harus membatasi pergerakan mereka.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)