AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-1B ke Semenanjung Korea, Korut Sebut Gertakan Sembrono
loading...
A
A
A
“Di tengah meningkatnya ketidakpastian dalam hubungan Korea Utara-AS, Pyongyang akan menggunakan pembenaran untuk memperkuat kemampuan pencegahan defensifnya guna lebih mengembangkan strategi nuklirnya yang asimetris, pre-emptif, dan penggunaan awal,” kata Lim Eul-chul, seorang profesor di Institut Studi Timur Jauh Universitas Kyungnam.
Sikap ini mungkin juga mencerminkan perhitungan Korea Utara bahwa Presiden AS Donald Trump, yang disibukkan dengan perang tarif global, tidak dapat terlibat perundingan dengan Korea Utara untuk saat ini.
Karena pemerintahan Trump semakin tenggelam dalam konflik perdagangannya dengan China, krisis Semenanjung Korea kemungkinan akan turun dalam daftar prioritas diplomatiknya.
“Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kemungkinan akan mengambil posisi bahwa dia tidak akan mengulurkan tangan sampai Trump menempatkan isu Korea Utara lebih tinggi dalam agenda politik dan ekonominya,” imbuh Lim.
“Ini tampaknya semacam ‘taktik menunda secara tidak langsung’ untuk kebuntuan yang berlarut-larut dan langkah untuk mengamankan posisi yang lebih unggul dalam negosiasi di masa mendatang," ujarnya.
Sikap ini mungkin juga mencerminkan perhitungan Korea Utara bahwa Presiden AS Donald Trump, yang disibukkan dengan perang tarif global, tidak dapat terlibat perundingan dengan Korea Utara untuk saat ini.
Karena pemerintahan Trump semakin tenggelam dalam konflik perdagangannya dengan China, krisis Semenanjung Korea kemungkinan akan turun dalam daftar prioritas diplomatiknya.
“Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kemungkinan akan mengambil posisi bahwa dia tidak akan mengulurkan tangan sampai Trump menempatkan isu Korea Utara lebih tinggi dalam agenda politik dan ekonominya,” imbuh Lim.
“Ini tampaknya semacam ‘taktik menunda secara tidak langsung’ untuk kebuntuan yang berlarut-larut dan langkah untuk mengamankan posisi yang lebih unggul dalam negosiasi di masa mendatang," ujarnya.
(mas)
Lihat Juga :