Israel Ancam Usir 970 Pilotnya karena Protes Perang Gaza

Kamis, 10 April 2025 - 07:41 WIB
loading...
Israel Ancam Usir 970...
Israel ancam usir 970 pilot militernya karena memprotes perang di Gaza. Foto/IAF
A A A
TEL AVIV - Komandan Angkatan Udara Israel mengancam akan mengusir sekitar 970 awak pesawat militer—termasuk pilot, perwira, dan prajurit—jika mereka tidak menarik tanda tangan mereka dari surat protes yang menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza, Palestina.

"Sekitar 970 awak pesawat, beberapa di antaranya dalam dinas cadangan aktif, menandatangani surat yang menentang perang tetapi tidak menyerukan penolakan untuk bertugas," tulis surat kabar Israel, Haaretz, yang melaporkan protes para pilot tempur militer Zionis.

Menurut laporan tersebut, dalam beberapa hari terakhir, para pemimpin senior Angkatan Udara melakukan panggilan telepon pribadi kepada para anggota cadangan yang mendukung pesan protes tersebut, mendesak mereka untuk menarik kembali dukungannya.



Para komandan memberi tahu para anggota cadangan bahwa mereka akan dipecat jika mereka menolak untuk mematuhi, imbuh laporan Haaretz, yang dikutip Anadolu, Kamis (10/4/2025).

Setelah ancaman tersebut, hanya 25 penanda tangan yang menarik nama mereka dalam daftar protes, sementara delapan lainnya meminta untuk menambahkan tanda tangan mereka.

Para penanda tangan surat protes tersebut, termasuk perwira senior Angkatan Udara dan pilot, berpendapat bahwa "pertempuran di Gaza melayani kepentingan politik, bukan kepentingan keamanan."

Anggota oposisi Israel telah lama berpendapat bahwa perang di Gaza dimaksudkan untuk memungkinkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menjabat dan tidak ada hubungannya dengan keamanan Israel.

Beberapa hari sebelumnya, Panglima Angkatan Udara Mayor Jenderal Tomer Bar bertemu dengan beberapa penanda tangan utama surat protes. Selama pertemuan tersebut, perwira cadangan mengkritik tajam keputusan Bar untuk mengancam semua penanda tangan dengan pemecatan, menyebutnya sebagai tindakan yang melanggar hukum dan etika yang melanggar hak personelcadangan untuk mengekspresikan pandangan politik, menurut laporan Haaretz.

Bar membalas bahwa masalahnya bukan hukuman, dengan mengatakan, "Mereka yang menandatangani teks yang mengklaim dimulainya kembali perang terutama bersifat politis dan merugikan prospek pembebasan sandera tidak dapat memenuhi tugas cadangan mereka."

Dia menganggap penandatanganan surat itu selama masa perang "tidak sah", imbuh laporan Haaretz. Bar juga memperkirakan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera akan segera ditandatangani.

Militer Zionis Israel memberhentikan dua personel cadangan pada 19 Maret, satu dari intelijen, yang lain dari Angkatan Udara, karena menolak untuk bergabung dalam perang Gaza setelah pertempuran dimulai kembali.

Salah satu media Israel menyebut menteri pemerintah dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai "pengkhianat kotor".

Militer Israel memperbarui serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret dan sejak itu telah menewaskan hampir 1.500 korban, melukai 3.700 lainnya, dan menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan di daerah kantong Palestina yang ditandatangani pada bulan Januari.

Netanyahu berjanji minggu lalu untuk meningkatkan serangan di Gaza karena upaya sedang dilakukan untuk melaksanakan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari daerah kantong tersebut.

Lebih dari 50.800 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong Palestina tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
65.000 Anak Gaza Dirawat...
65.000 Anak Gaza Dirawat di Rumah Sakit karena Gizi Buruk, 1,1 Juta Warga Kelaparan Tiap Hari
Israel Tolak Usulan...
Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata 5 Tahun dengan Hamas
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
Siapa Pierbattista Pizzaballa?...
Siapa Pierbattista Pizzaballa? Calon Kuat Penerus Paus Fransiskus yang Berani Bela Gaza dari Zionis Israel
Hotel Terbakar Hebat...
Hotel Terbakar Hebat Tewaskan 15 Orang, Tamu-Tamu Loncat dari Jendela
Rekomendasi
Serahkan Bantuan Alat...
Serahkan Bantuan Alat Timbang, Anggota DPRD dari Perindo Marthen Adji Tingkatkan Layanan Posyandu di Sikka NTT
6 Bulan Pemerintahan...
6 Bulan Pemerintahan Prabowo, Ini 10 Menteri Berkinerja Terbaik versi IndoStrategi
Mutasi 237 Pati TNI,...
Mutasi 237 Pati TNI, 10 Jenderal Diangkat Jadi Staf Khusus KSAD
Berita Terkini
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
9 menit yang lalu
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
52 menit yang lalu
Modi Berikan Wewenang...
Modi Berikan Wewenang Penuh pada Militer India untuk Menyerang Pakistan
1 jam yang lalu
Perang Saudara Berkobar...
Perang Saudara Berkobar di Sekitar Damaskus, Drone Israel Justru Terbang Bebas di Langit Suriah
2 jam yang lalu
Apa Penyebab Ledakan...
Apa Penyebab Ledakan di Pelabuhan Iran? Benarkah Ada Campur tangan Israel
2 jam yang lalu
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
3 jam yang lalu
Infografis
3 Penyebab Para Jenderal...
3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved