Trump Permudah Aturan Ekspor Senjata, Dunia Terancam Perang Besar?

Kamis, 03 April 2025 - 13:17 WIB
loading...
Trump Permudah Aturan...
Personel Angkatan Udara AS memuat amunisi pada jet tempur F-16 di Arab Saudi. Foto/us air force
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan menandatangani perintah eksekutif yang akan secara signifikan menyederhanakan aturan yang mengatur ekspor peralatan militer.

Reuters melaporkan hal itu pada hari Selasa (1/4/2025), mengutip empat sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Perintah eksekutif, yang diantisipasi akan segera dikeluarkan, kemungkinan akan mencerminkan undang-undang yang diusulkan penasihat keamanan nasional Trump, Michael Waltz, tahun lalu selama masa jabatannya di DPR.

Menurut sumber dari industri senjata dan pemerintah, perintah yang akan datang akan menyerupai RUU Waltz, yang berupaya mengubah Undang-Undang Pengawasan Ekspor Senjata AS.

Amandemen yang diusulkan bertujuan menaikkan ambang batas untuk transaksi yang memicu tinjauan Kongres, dari USD14 juta menjadi USD23 juta untuk transfer senjata dan dari USD50 juta menjadi USD83 juta untuk penjualan yang melibatkan peralatan militer, peningkatan, pelatihan, dan layanan terkait.

Aturan saat ini telah memungkinkan ambang batas yang lebih tinggi untuk anggota NATO dan sekutu utama AS seperti Jepang, Israel, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Dalam kasus tersebut, pemerintah harus memberi tahu Kongres 15 hari sebelum penjualan, dibandingkan dengan periode pemberitahuan 30 hari untuk negara lain.

Trump telah lama mengkritik hambatan birokrasi seputar penjualan senjata asing dan sering berselisih dengan Kongres selama masa jabatan pertamanya terkait penundaan.

Pada tahun 2019, ia menghindari tinjauan kongres dengan mendeklarasikan keadaan darurat nasional yang terkait dengan ketegangan dengan Iran, yang memungkinkannya mempercepat penjualan senjata senilai lebih dari USD8 miliar ke Arab Saudi, Yordania, dan Uni Emirat Arab.

Kesepakatan dengan Arab Saudi dan UEA telah terhenti selama berbulan-bulan, sebagian besar karena keberatan Kongres atas peran negara-negara tersebut dalam kampanye udara Yaman dan masalah hak asasi manusia menyusul pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di konsulat kerajaan di Turki.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Oman bisa Jadi Penengah...
Oman bisa Jadi Penengah Perundingan Nuklir Baru Iran dan AS
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
Mengejutkan, Miliarder...
Mengejutkan, Miliarder AS Bill Ackman Desak Trump Hentikan Perang Nuklir Ekonomi di Setiap Negara
Iran Cemas Gara-gara...
Iran Cemas Gara-gara Medianya Serukan Pembunuhan Donald Trump
Balas Tarif Trump, Cara...
Balas Tarif Trump, Cara China Ini Bisa Buyarkan Proyek Jet Tempur Siluman F-47 AS
Donald Trump: Jika Perundingan...
Donald Trump: Jika Perundingan Gagal, Iran dalam Bahaya Besar!
Yoon Suk Yeol Diberhentikan,...
Yoon Suk Yeol Diberhentikan, Korsel Akan Gelar Pemilihan Presiden pada 3 Juni
Trump Tegaskan Tak Akan...
Trump Tegaskan Tak Akan Batalkan Tarif Baru, Sindir Bantuan untuk Israel
Rekomendasi
Jadwal Timnas Indonesia...
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan: Garuda Muda Incar Rekor Sempurna dan Juara Grup
Pemerintah Diyakini...
Pemerintah Diyakini Mampu Tangkal Dampak Tarif Trump, Ini Syaratnya
5 Fakta AKBP Endang...
5 Fakta AKBP Endang Tri Purwanto, Kapolres Jembrana yang Disorot usai Anggotanya Melanggar Aturan saat Hari Raya Nyepi
Berita Terkini
Oman bisa Jadi Penengah...
Oman bisa Jadi Penengah Perundingan Nuklir Baru Iran dan AS
19 menit yang lalu
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
2 jam yang lalu
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
2 jam yang lalu
Mengejutkan, Miliarder...
Mengejutkan, Miliarder AS Bill Ackman Desak Trump Hentikan Perang Nuklir Ekonomi di Setiap Negara
3 jam yang lalu
Iran Cemas Gara-gara...
Iran Cemas Gara-gara Medianya Serukan Pembunuhan Donald Trump
4 jam yang lalu
Pria Ini Hendak Ziarah...
Pria Ini Hendak Ziarah Makam Leluhur, tapi Kuburan Lenyap Jadi Ladang Tebu
4 jam yang lalu
Infografis
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Trump Ancam Industri Senjata AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved