Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya

Jum'at, 28 Maret 2025 - 08:20 WIB
loading...
Putin Usul PBB Memerintah...
Presiden Rusia Vladimir Putin usul pembentukan pemerintahan sementara di Ukraina di bawah naungan PBB. Foto/Politico
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengusulkan pembentukan pemerintahan sementara di Ukraina di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara.

Tujuannya, kata dia, adalah untuk menyelenggarakan pemilihan umum di negara itu sejak masa jabatan Presiden Volodymyr Zelensky secara resmi berakhir pada Mei 2024.

Putin, saat berbicara kepada para pelaut kapal selam nuklir Arkhangelsk, menjelaskan bahwa Moskow tidak melihat cara yang jelas untuk menandatangani perjanjian apa pun dengan Kyiv. “Karena para pemimpin lain mungkin datang besok," ujarnya.

Baca Juga: Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir

"Dalam kasus seperti itu, praktik internasional mengikuti jalur yang terkenal dalam kerangka kegiatan penjaga perdamaian PBB; beberapa contoh telah menunjukkan apa yang disebut sebagai manajemen eksternal atau administrasi sementara,” paparnya.

“Kekuatan eksternal harus memfasilitasi pemilihan umum di Ukraina untuk membentuk pemerintahan yang cakap yang mendapat kepercayaan dari rakyat,” tegas Putin.

Setelah itu, sambung dia, pemerintah Ukraina yang baru dapat memulai negosiasi dengan Moskow dan menandatangani perjanjian damai yang akan diakui di seluruh dunia dan akan dapat diandalkan serta stabil.

Namun, Putin juga menekankan bahwa pemerintahan sementara hanyalah satu opsi yang memungkinkan.

"Secara umum, kami mendukung penyelesaian konflik secara damai, termasuk yang satu ini, tetapi tidak dengan mengorbankan kami,” imbuh dia, yang dilansir dari Russia Today, Jumat (28/3/2025).

Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menjadi perantara gencatan senjata terbatas antara Ukraina dan Rusia, dengan memberlakukan moratorium serangan terhadap infrastruktur energi.

Zelensky secara terbuka mendukung gencatan senjata parsial selama 30 hari, yang seharusnya melibatkan penangguhan serangan timbal balik oleh pasukan Kyiv.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia telah melaporkan beberapa pelanggaran Ukraina terhadap perjanjian tersebut, yang digambarkannya sebagai upaya untuk melemahkan upaya mediasi Presiden AS Donald Trump antara Moskow dan Kyiv.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Rabu bahwa Moskow akan menghormati kewajibannya meskipun ada tindakan Ukraina, karena perjanjian tersebut merupakan keterlibatan diplomatik yang positif dengan pemerintahan Trump.

Awal minggu ini, pejabat AS bertemu secara terpisah dengan delegasi Rusia dan Ukraina di Arab Saudi. Setelah pembicaraan tersebut, Moskow mengatakan pihaknya bersedia menghidupkan kembali Prakarsa Gandum Laut Hitam, sebuah pengaturan yang awalnya dimediasi oleh PBB dan Turki dan berakhir pada tahun 2023.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Selalu Memikirkan...
Putin Selalu Memikirkan Siapa Penggantinya
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Kapal Nirawak Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Su-30 Flanker Rusia
Ini Respons Rusia setelah...
Ini Respons Rusia setelah Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
Zelensky Ancam Pemimpin...
Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadir di Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
Eropa Lepas Aset Beku...
Eropa Lepas Aset Beku Rusia Rp55,1 Triliun, Investor Barat Kecipratan
Putin Berharap Rusia...
Putin Berharap Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir untuk Akhiri Konflik di Ukraina
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
Rony Tua Pohan Simanjuntak...
Rony Tua Pohan Simanjuntak Sah Jadi Ketua Boltok Horbo Parsuratan Simanjuntak Jawa Barat
Fenomena Alam Pemicu...
Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari Terdeteksi
Jalan Tol Cipularang...
Jalan Tol Cipularang Kembali Diperbaiki Mulai Senin 5 Mei 2025, Cek Jadwal Lengkapnya
Berita Terkini
Siapa Saja Elemen di...
Siapa Saja Elemen di Yaman yang Ingin Melemahkan Houthi?
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Putin Selalu Memikirkan...
Putin Selalu Memikirkan Siapa Penggantinya
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Sistem Pertahanan Israel...
Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk di Israel Jadi Sasaran
Siapa Zameer Ahmed Khan?...
Siapa Zameer Ahmed Khan? Politikus Muslim India yang Siap Jadi Pengebom Bunuh Diri
Infografis
DK PBB Setujui Resolusi...
DK PBB Setujui Resolusi AS Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved