Militer Israel Bunuh Juru Bicara Hamas saat Serangan Brutal di Gaza
loading...
A
A
A
Kedua pria itu merupakan bagian dari kantor politik Hamas, badan pembuat keputusan yang beranggotakan 20 orang, 11 di antaranya telah tewas sejak dimulainya perang pada akhir tahun 2023, menurut kantor berita Reuters.
Hamas masih menahan 59 dari sekitar 250 tawanan yang ditangkap kelompok itu selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan Hamas sementara militer Israel kini telah menewaskan 50.183 warga Palestina dan melukai 113.828 orang lainnya sejak melancarkan serangan darat dan udara di daerah kantong Palestina itu.
Sekitar 830 orang tewas sejak Israel melanjutkan serangan 10 hari lalu, menurut statistik dari Kementerian Kesehatan Gaza, dengan perempuan dan anak-anak merupakan lebih dari separuh korban.
Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) juga mengumumkan pada hari Selasa bahwa 142.000 warga Palestina telah dipindahkan secara paksa oleh militer Israel sejak 18 Maret.
Kondisi itu memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan yang disebabkan pembatasan Israel yang terus berlanjut terhadap bantuan yang masuk ke Gaza.
Jumlah korban tewas yang meningkat di Gaza terjadi di tengah negosiasi gencatan senjata yang berjalan lambat dan penuh pertikaian antara Israel dan Hamas selama berminggu-minggu.
Para mediator, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, gagal mengamankan perpanjangan tahap pertama dari perjanjian tiga fase tersebut, yang berakhir pada tanggal 1 Maret.
Hamas menuduh Israel sengaja membahayakan pembahasan gencatan senjata, yang bertujuan mengakhiri pertempuran secara permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim dia memerintahkan pasukan Israel untuk memperbarui serangan terhadap Gaza setelah Hamas menolak proposal untuk mengamankan perpanjangan.
Hamas masih menahan 59 dari sekitar 250 tawanan yang ditangkap kelompok itu selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan Hamas sementara militer Israel kini telah menewaskan 50.183 warga Palestina dan melukai 113.828 orang lainnya sejak melancarkan serangan darat dan udara di daerah kantong Palestina itu.
Sekitar 830 orang tewas sejak Israel melanjutkan serangan 10 hari lalu, menurut statistik dari Kementerian Kesehatan Gaza, dengan perempuan dan anak-anak merupakan lebih dari separuh korban.
Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) juga mengumumkan pada hari Selasa bahwa 142.000 warga Palestina telah dipindahkan secara paksa oleh militer Israel sejak 18 Maret.
Kondisi itu memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan yang disebabkan pembatasan Israel yang terus berlanjut terhadap bantuan yang masuk ke Gaza.
Jumlah korban tewas yang meningkat di Gaza terjadi di tengah negosiasi gencatan senjata yang berjalan lambat dan penuh pertikaian antara Israel dan Hamas selama berminggu-minggu.
Para mediator, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, gagal mengamankan perpanjangan tahap pertama dari perjanjian tiga fase tersebut, yang berakhir pada tanggal 1 Maret.
Hamas menuduh Israel sengaja membahayakan pembahasan gencatan senjata, yang bertujuan mengakhiri pertempuran secara permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim dia memerintahkan pasukan Israel untuk memperbarui serangan terhadap Gaza setelah Hamas menolak proposal untuk mengamankan perpanjangan.
Lihat Juga :