Rusia dan AS Sepakati Daftar Fasilitas Energi untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina

Rabu, 26 Maret 2025 - 08:53 WIB
loading...
Rusia dan AS Sepakati...
Pemandangan kota di Rusia. Foto/sputnik
A A A
MOSKOW - Kremlin telah merilis daftar lengkap fasilitas energi yang menjadi subjek gencatan senjata sementara yang ditengahi Amerika Serikat (AS) antara Rusia dan Ukraina.

Penghentian sementara serangan jarak jauh terhadap target tersebut mulai berlaku pada 18 Maret dan akan berlangsung selama 30 hari, menurut Moskow.

Jenis fasilitas yang tercakup dalam gencatan senjata tersebut meliputi fasilitas pemrosesan dan penyimpanan minyak dan gas, termasuk stasiun pemompaan dan jaringan pipa, lokasi produksi dan distribusi listrik, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan bendungan pembangkit listrik tenaga air.

Gencatan senjata dapat diperpanjang melampaui periode 30 hari jika kedua belah pihak setuju, Moskow mencatat.

“Jika salah satu pihak melanggar kesepakatan, pihak lain dapat menganggap dirinya bebas dari kewajibannya,” ungkap Rusia.

Penghentian sementara serangan awalnya diusulkan Presiden AS Donald Trump kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui panggilan telepon pekan lalu.

Pemimpin Rusia menyetujuinya dan segera memerintahkan militer negara itu untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina.

Militer Rusia kemudian mengatakan mereka harus menembak jatuh tujuh pesawat nirawak kamikaze yang sedang dalam perjalanan menuju sasaran di Ukraina untuk melaksanakan perintah tersebut.

Zelensky secara terbuka mendukung gagasan gencatan senjata tak lama setelah pertama kali diumumkan.

Namun, Moskow menuduh Kiev melanggar gencatan senjata segera setelah itu, dengan mengklaim beberapa fasilitas energi di Rusia telah menjadi sasaran pesawat nirawak Ukraina selama sepekan terakhir.

Pada hari Senin, Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) mengutuk serangan Ukraina terhadap stasiun pemompaan minyak Kropotkinskaya, lokasi energi vital di Wilayah Krasnodar, Rusia.

CPC mengoperasikan sistem pipa utama yang membawa minyak mentah dari ladang minyak di Kazakhstan dan wilayah Kaspia Rusia ke pelabuhan Laut Hitam Rusia di Novorossiysk dan ke pasar global.

Proyek ini dimiliki bersama oleh beberapa pemangku kepentingan dari Rusia, serta raksasa minyak AS seperti Chevron dan ExxonMobil.

"Tindakan otoritas Ukraina berdampak buruk pada hasil keuangan CPC dan, sebagai akibatnya, pada semua pemegang sahamnya, termasuk Republik Kazakhstan dan perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat," ungkap konsorsium tersebut.

Baca juga: Digempur Israel, 124.000 Orang Mengungsi di Gaza dalam Beberapa Hari
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Apa Rusia Membantu Padamkan...
Apa Rusia Membantu Padamkan Kebakaran Israel?
Meski Ukraina Tebar...
Meski Ukraina Tebar Ancaman, Siapa yang Datang ke Parade Hari Kemenangan di Moskow?
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
India dan Pakistan di...
India dan Pakistan di Ambang Perang, Bagaimana Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara?
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale India dan Insiden Penembakan Tiga Pesawat oleh Pakistan
Rekomendasi
Jalan Tol Kunciran-Serpong...
Jalan Tol Kunciran-Serpong Tingkatkan Kualitas dan Estetika
Hasil Lengkap Taipei...
Hasil Lengkap Taipei Open 2025: Trias/Rachel dan Rahmat/Yeremia Tembus 16 Besar
Kejagung Tetapkan Ketua...
Kejagung Tetapkan Ketua Cyber Army Tersangka Perintangan Kasus Korupsi
Berita Terkini
Siapa Vyomika Singh...
Siapa Vyomika Singh dan Sofiya Qureshi? 2 Perwira Perempuan India yang Jadi Arsitek Operasi Sindoor
Perang Nuklir India...
Perang Nuklir India dan Pakistan Bisa Korbankan Jutaan Nyawa Orang Tak Berdosa
Siapa Jaish-e Mohammed?...
Siapa Jaish-e Mohammed? Kelompok Pejuang Kashmir yang Diserang Jet Tempur India
Respons Pemimpin Dunia...
Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar
6 Kriteria Paus Baru...
6 Kriteria Paus Baru yang Dipilih dalam Konklaf, Salah Satunya Penyembuh Luka Lama
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Infografis
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved