Tak Takut Virus Corona, Para Warga Iran Jilati Situs Suci Qom

Rabu, 04 Maret 2020 - 01:54 WIB
Tak Takut Virus Corona, Para Warga Iran Jilati Situs Suci Qom
Tak Takut Virus Corona, Para Warga Iran Jilati Situs Suci Qom
A A A
TEHERAN - Para warga Iran nekat mencium dan menjilati sejumlah bangunan di kompleks situs suci di Qom, kota pusat wabah virus Corona baru; Covid-19. Mereka mengaku tidak takut dengan virus tersebut.

Aksi mereka direkam dalam selusin video yang dibagikan secara online oleh warga setempat, termasuk para pendukung rezim Teheran. Salah satu video menunjukkan para peziarah, termasuk anak-anak, mencium serta menjilati dinding dan jeruji tempat suci.

"Saya menjilati ini, saya tidak peduli apa pun yang terjadi," seorang pria peziarah dalam salah satu video yang beredar. "Saya tidak takut pada virus Corona," kata pria lainnya dalam video tersebut, seperti dikutip International Business Times, Rabu (4/3/2020).

"Ada orang yang mengatakan bahwa kuil ini menyebarkan virus Corona, saya di sini untuk menjilat makam sehingga saya bisa jatuh sakit. Dengan cara ini, saya telah menghapus virus," imbuh peziarah lainnya.

Dalam video lain, seorang anak laki-laki didorong untuk menjilat, sementara seorang pria di belakang kamera mengatakan; "Bravo kepada anak muda ini karena menjilati semua pintu. Dia mencium, menjilati, menjilat semua pintu. Kita adalah orang yang akan mendapatkan virus dan anak-anak kita."

"Jika ada penyakit atau mikroba di sana, biarkan mereka masuk ke tubuh kita dan tubuh anak-anak kita, sehingga tidak ada yang terjadi pada para peziarah yang mengunjungi (makam) Imam Reza," papar seorang peziarah pria yang menjilat bangunan kuil.

Jurnalis dan aktivis Iran, Masih Alinejad, yang ikut membagikan beberapa video itu secara online meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk segera turun tangan. "Tidak hanya pelecehan anak ini, tetapi juga membantu virus menyebar di Iran dan ke negara-negara lain," kata Alinejad.

Pihak berwenang Iran mengumumkan pada hari Sabtu pekan lalu bahwa mereka akan "mengunci" sebagian kota Qom dan telah memulai proses karantina para pasien positif Covid-19.

Iran, yang secara teknis sekarang menjadi pusat wabah Covid-19 di Timur Tengah, dalam pembaruan terbarunya mengungkapkan bahwa jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara mencapai 2.336 dengan 77 kematian.

Tragisnya, para pejabat tinggi di negara itu ikut terinfeksi. Mereka antara lain Wakil Presiden Masoumeh Ebtekar, Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi dan penasihat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei; Seyed Mohammad Mir-Mohammadi. Tak hanya itu, sebanyak 23 anggota Parlemen Iran dinyatakan positif mengidap Covid-19.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3786 seconds (0.1#10.140)