Warga Sulit Dapatkan Masker, Presiden Korsel Minta Maaf

Selasa, 03 Maret 2020 - 17:35 WIB
Warga Sulit Dapatkan Masker, Presiden Korsel Minta Maaf
Warga Sulit Dapatkan Masker, Presiden Korsel Minta Maaf
A A A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, meminta maaf atas kelangkaan masker di tengah wabah virus Corona yang menyerang negara itu. Ia pun memesan masker wajah lebih banyak dan tempat tidur tambahan di rumah sakit.

"Saya sangat menyesal kepada orang-orang bahwa kita tidak dapat menyediakan masker dengan cepat dan memadai, dan telah menyebabkan ketidaknyamanan," ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (3/3/2020).

Moon lantas memerintahkan masker untuk ditimbun sebagai barang strategis sehigga pemasok dapat memproduksi tanpa risiko surplus.

Untuk diketahui warga Korsel terlihat mengantri untuk mendapatkan masker di toko-toko ritel dan pemasok online segera menjualnya setelah stok tiba. Situasi ini muncul meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan orang sehat hanya perlu memakai masker jika mereka merawat seseorang yang sakit. (Baca: WHO: Gunakan Masker Hanya Jika Anda Sakit )

Seorang dokter berusia 34 tahun di Seoul, Lee Ji-eun mengatakan, rutinitas hariannya dimulai dengan berselancar di Internet untuk mencoba menemukan masker untuk keluarganya.

"Ini benar-benar lotre. Saya mengklik 'beli' seperti orang gila setiap pagi, tetapi saya hanya berhasil membeli beberapa minggu lalu," ujarnya.

"Bahkan tidak cukup untuk dokter ketika merawat pasien," imbuhnya.

Sementara itu seorang pejabat kepolisian mengatakan seorang pria kedapatan mengantre untuk membeli masker di Daegu setelah dites positif mengidap virus Corona.

Korsel mengalami peningkatan infeksi yang cepat dalam beberapa hari terakhir. Ini berujung pada dibatalkan atau ditundanya sejumlah acara, mulai dari konser K-pop hingga olahraga. Libur sekolah juga telah diperpanjang tiga minggu secara nasional.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea dalam sebuah pernyataan jumlah total kasus infeksi virus Corona menjadi 5.186 kasus dan 28 meninggal. Dari 5.186 kasus di seluruh negeri, sebagian besar berada di Daegu dan provinsi tetangga di Gyeongsang Utara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3727 seconds (0.1#10.140)