9.000 Warga Suriah Berlindung dari Kekerasan Sektarian di Pangkalan Udara Rusia

Jum'at, 14 Maret 2025 - 16:29 WIB
loading...
9.000 Warga Suriah Berlindung...
Pasukan keamanan Suriah terlihat di jalan raya Tartous-Latakia di provinsi Latakia, Suriah barat laut, pada 7 Maret 2025, dalam perang sektarian terbaru. Foto/Str/Xinhua
A A A
MOSKOW - Pangkalan udara Rusia di Hmeimim, Suriah, melindungi sekitar 9.000 orang yang mencari perlindungan dari gelombang kekerasan sektarian.

Kabar itu diungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova pada hari Kamis (13/3/2025), dilansir Reuters.

Hmeimim adalah salah satu dari dua pangkalan militer di Suriah yang diharapkan Rusia untuk dipertahankan meskipun sekutunya, mantan presiden Bashar Al-Assad, digulingkan pemberontak Suriah pada bulan Desember.

"Mereka mencari perlindungan, hanya memahami bahwa ini adalah masalah hidup dan mati," ujar Zakharova kepada wartawan.

Dia menambahkan, sebagian besar warga sipil yang berlindung di sana adalah wanita dan anak-anak.

Kekerasan sektarian di Suriah telah mengadu pasukan keamanan pemerintah sementara melawan pejuang dari minoritas Alawite Assad.

Ratusan warga sipil Alawite tewas dalam apa yang dikatakan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia sebagai pembalasan setelah serangan terhadap pasukan keamanan.

Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa mengatakan pembunuhan terhadap kaum Alawi "mengancam persatuan Suriah."

Jatuhnya Assad, yang telah didukung Moskow selama bertahun-tahun dalam perang saudara Suriah, telah memberikan pukulan berat bagi kepentingannya di Timur Tengah.

Rusia berusaha membangun hubungan dengan kepemimpinan baru Suriah di bawah Al-Sharaa.

Sementara itu, masa depan pangkalan Hmeimim dan fasilitas angkatan laut Tartus masih belum jelas.

Zakharova mengatakan Rusia melakukan segala hal untuk menjamin keselamatan warga negaranya dan fasilitasnya di Suriah, dan secara aktif berhubungan dengan negara-negara Arab, Turki, dan Iran untuk mencoba memastikan stabilisasi jangka panjang negara tersebut.

“Rusia terkejut dengan kekerasan tersebut dan berharap para pelaku akan dihukum,” pungkas dia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
PM Inggris Tuding Putin...
PM Inggris Tuding Putin Permainkan Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Ukraina
Ajudan Zelensky: Tak...
Ajudan Zelensky: Tak akan Ada Pemilu di Ukraina meski Gencatan Senjata Tercapai
Trump: Senin adalah...
Trump: Senin adalah Hari Besar bagi Konflik Ukraina
10 Alasan Amerika Serikat...
10 Alasan Amerika Serikat Tawarkan Perjanjian Gencatan Senjata ke Rusia dan Ukraina
Mantan Bos Intelijen...
Mantan Bos Intelijen Militer Israel Senang Kekacauan Melanda Suriah
Daftar Presiden Rusia...
Daftar Presiden Rusia Sepanjang Sejarah, Baru 3 Orang dan Putin Terlama
6 Alasan Israel Tidak...
6 Alasan Israel Tidak Masuk Jadi Anggota NATO, Salah Satunya Ogah Ribut dengan Rusia
Sebut Rusia Agresif...
Sebut Rusia Agresif dan Serakah, Polandia Kembali Meminta Senjata Nuklir AS
Rekomendasi
Soroti Penempatan Perwira...
Soroti Penempatan Perwira Polri di Lembaga Sipil, MPSI: Berpotensi Ancam Netralitas
Banjir Meluas, 7 Kecamatan...
Banjir Meluas, 7 Kecamatan di Muarojambi Terendam
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
Berita Terkini
Di Mana Gunung Sampah...
Di Mana Gunung Sampah Tertinggi di Dunia?
1 jam yang lalu
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
2 jam yang lalu
AS Usir Duta Besar Afrika...
AS Usir Duta Besar Afrika Selatan, Ada Apa Gerangan?
4 jam yang lalu
Saat Mencoba Bangkit...
Saat Mencoba Bangkit di Timur Tengah, tapi Pasukan AS dan Irak Berhasil Bunuh Pemimpin Operasi Global ISIS
4 jam yang lalu
PM Inggris Tuding Putin...
PM Inggris Tuding Putin Permainkan Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Ukraina
5 jam yang lalu
Dituding Mendukung Hamas,...
Dituding Mendukung Hamas, AS Tangkap Lagi Mahasiswi Cantik Asal Palestina
6 jam yang lalu
Infografis
Langgar Gencatan Senjata,...
Langgar Gencatan Senjata, Israel Gelar Serangan Udara di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved