Bagaimana Perdebatan Trump dan Zelenskky Masuk dalam Lingkaran Kematian?

Sabtu, 01 Maret 2025 - 14:18 WIB
loading...
Bagaimana Perdebatan...
Perdebatan Donald Trump dan Volodymyr Zelenskky masuk dalam lingkaran kematian. Foto/X/@thatsKAIZEN
A A A
WASHINGTON - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Ukraina dalam 'lingkaran kematian' setelah pertikaian Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskky.

Itu terjadi setelah perdebatan antara Trump dan Zelenskky di Ruang Oval Gedung Putih. Pertikaian tersebut menunjukkan pembelahan dan perbedaan antara kedua negara tersebut.

Bagaimana Perdebatan Trump dan Zelenskky Masuk dalam Lingkaran Kematian?

1. Inisiatif Lugas Hubungan AS dan Ukraina

PJ Crowley, mantan asisten menteri luar negeri AS untuk urusan publik di bawah mantan Presiden Barack Obama, mengatakan dia belum pernah melihat pertikaian publik seperti antara Trump dan Zelenskyy.

"Ini seharusnya menjadi inisiatif diplomatik yang sangat lugas untuk menopang hubungan AS-Ukraina sebelum memulai negosiasi," katanya kepada Al Jazeera dari kota Alexandria, AS.

"Dan, jelas, apa yang kita lihat sekarang adalah hubungan dalam lingkaran kematian, dan tidak jelas apakah para pemimpin dapat mengatasinya sebelum benar-benar hancur."

Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan

2. Perubahan Dramatis Kebijakan AS dan Ukraina

Crowley mencatat bahwa pemerintahan Trump telah mengisyaratkan "perubahan dramatis" dalam kebijakan AS terhadap Ukraina.

"Tetapi ini salah urus oleh Gedung Putih, ini salah urus oleh pihak Ukraina. Itu adalah kata-kata yang sangat blak-blakan. Itu sendiri tidak mengejutkan. Yang mengejutkan adalah bahwa itu terjadi di ranah publik," katanya.

"Namun intinya adalah ini adalah hari yang sangat buruk bagi Ukraina, hari yang buruk bagi Amerika Serikat, dan hari yang sangat sangat baik bagi Rusia."

3. Sulit Menyatukan Hubungan yang Sudah Retak

Mantan diplomat AS tersebut mengatakan bahwa pertikaian Trump-Zelenskyy melemahkan posisi Ukraina dalam perundingan damai apa pun.

"Pemerintahan Trump telah memutuskan aliansi antara AS dan Ukraina. Dan sekarang mereka menanggung akibatnya. Bisakah Ukraina bertahan dalam keadaannya saat ini tanpa bantuan militer AS yang dramatis? Mungkin baik-baik saja dalam jangka pendek, tentu saja tidak berkelanjutan dalam jangka panjang," katanya kepada Al Jazeera.

"Setelah kemarahan di semua pihak berlalu, pertanyaannya adalah dapatkah orang-orang yang lebih tenang mencoba dan menyatukan ini kembali? Butuh waktu untuk mencapainya."

4. Posisi Ukraina yang Lemah

Crowley mencatat bahwa Trump dan Zelenskyy telah menguraikan posisi mereka.

"Di Ruang Oval, kami melihat presiden mengatakan Anda harus membuat kesepakatan, rinciannya akan menyusul. Anda melihat Zelenskyy berkata untuk membuat kesepakatan, saya butuh jaminan keamanan, karena Vladimir Putin telah melanggar setiap kesepakatan lain yang telah ditandatanganinya dengan kami. Jadi di suatu tempat, jauh dari kamera, para ahli perlu menyingsingkan lengan baju dan melihat apakah mereka dapat menyatukan kembali sesuatu, sehingga baik Zelenskyy maupun Trump dapat menemukan titik temu,” kata Crowley.

Crowley mengungkapkan, dilemanya adalah bahwa setiap kali mengalami salah satu episode ini, apakah itu Trump yang mempertanyakan apakah Rusia memulai perang atau tidak, dan hari ini dengan pertukaran yang menegangkan, ini melemahkan posisi negosiasi Ukraina.

“Rusia duduk di pinggir lapangan dan berkata, kami dalam kondisi yang sangat baik bahkan sebelum negosiasi dimulai.”
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Ustadz Abdul Somad dan...
Ustadz Abdul Somad dan Rocky Gerung Berboncengan Naik RX King
BYD Geser Honda, Inilah...
BYD Geser Honda, Inilah 10 Mobil Terlaris di Indonesia pada April 2025
Diskon 50% Tambah Daya...
Diskon 50% Tambah Daya Listrik Datang Lagi, Hematnya Sampai Rp3 Juta Lebih
Berita Terkini
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Ini Jawaban Resmi Militer...
Ini Jawaban Resmi Militer India soal Klaim Jet Tempur Rafale-nya Ditembak Jatuh J-10 Pakistan
Siapa Maryam Nawaz?...
Siapa Maryam Nawaz? Menteri Besar Punjab yang Menyebut Tidak Ada Musuh yang Berani Menatap Pakistan
Mengapa India dan Pakistan...
Mengapa India dan Pakistan Sepakat Melakukan Gencatan Senjata?
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
Infografis
Jurnalis Inggris: Pakistan...
Jurnalis Inggris: Pakistan Pemenang dalam Perang dengan India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved