Mahathir-Anwar Ibrahim: Mentor-Murid, Musuhan lalu Baikan Lagi....

Senin, 24 Februari 2020 - 15:51 WIB
Mahathir-Anwar Ibrahim:...
Mahathir-Anwar Ibrahim: Mentor-Murid, Musuhan lalu Baikan Lagi....
A A A
KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai perdana menteri (PM) Malaysia hari ini (24/2/2020). Surat pengunduran dirinya sudah dikirim ke Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia) Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim disebut-sebut akan jadi PM Malaysia sesuai janji Mahathir yang akan menyerahkan kekuasaan kepadanya.

Dinamika politik kedua politisi senior Malaysia ini cukup unik. Mahathir, 94, yang di masa lalu adalah PM Malaysia merupakan mentor Anwar yang kala itu menjabat sebagai Wakil PM dan Menteri Keuangan.

Keduanya lantas bermusuhan setelah Anwar dipecat tahun 1998 setelah berselisih tentang cara mempertahankan ekonomi dari krisis keuangan Asia kala itu. Setelah dipecat, Anwar dipenjara dua kali atas tuduhan sodomi, yang menurutnya merupakan tuduhan yang bermotivasi politis.

Mahathir pertama kali diangkat sebagai PM Malaysia tahun 1981 dari Partai Barisan Nasional (UMNO) dan pensiun pada tahun 2003 atau berkuasa 22 tahun.

Lantaran Anwar—sang anak buah yang sejatinya disiapkan sebagai suksesor—dipecat tahun 1998, pengganti Mahathir adalah Abdullah Ahmad Badawi dari Partai Barisan Nasional (UMNO). Badawi berkuasa dari 2003 sampai 2009 atau berkuasa 5 tahun.

Pengganti Badawi adalah Najib Razak dari juga dari Partai Barisan Nasional (UMNO). Najib menjabat PM Malaysia dari 2009 hingga 2018 atau berkuasa 9 tahun.

Di akhir-akhir pemerintahan Najib, Mahathir kesal karena pemerintahan diliputi skandal korupsi. Najib dituduh terlibat skandal korupsi di lembaga pembiayaan milik pemerintah, 1MDB.

Kondisi itulah yang membuat Mahathir kembali ke panggung politik tahun 2018 dengan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) atau Partai Bersatu. Bedanya, dia bersekutu dengan Anwar Ibrahim dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) untuk mengalahkan Najib. Bersatunya mereka berhasil mengalahkan Najib yang sekaligus mengakhiri kekuasaan UMNO yang berkuasa sejak berdirinya Malaysia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0938 seconds (0.1#10.140)