Pengorbanan Staf Medis di Wuhan, Gunakan Popok hingga Cukur Rambut

Senin, 17 Februari 2020 - 04:00 WIB
Pengorbanan Staf Medis di Wuhan, Gunakan Popok hingga Cukur Rambut
Pengorbanan Staf Medis di Wuhan, Gunakan Popok hingga Cukur Rambut
A A A
WUHAN - Para staf medis di kota Wuhan, China, baik perawat ataupun dokter adalah pahlawan dalam upaya untuk memerangi virus Corona jenis baru, nCoV-2019. Mereka bekerja tidak kenal lelah untuk merawat setiap pasien yang terinfeksi virus tersebut.

Melansir Bussines Insider, para staf medis ini menggunakan berbagai macam cara untuk dapat menghemat waktu, agar bisa maksimal dalam merawat para pasien. Langkah yang dilakukan mulai dari mencukur rambut, hingga menggunakan popok untuk dapat menghemat waktu, agar tak perlu ke kamar mandi.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh People's Daily China, media terbesar di negara itu, menunjukkan para perawat dari provinsi Shaanxi mencukur rambut mereka sebelum dikirim ke Wuhan.

Selain mengurangi potensi penyebaran patogen, tidak memiliki rambut juga membuat proses mengenakan dan melepas baju hazmat menjadi lebih mudah.

Virus ini juga telah menyebabkan cacat kecil pada staf medis, seperti kulit yang lebih pucat sebagai efek samping dari desinfektan atau wajah mereka memiliki garis tebal di wajah mereka, seperti codet, sebagai efek dari penggunaan masker medis yang terlalu lama.

Selain dari sisi fisik, para staf medis ini juga mendapat tekanan mental yang sangat kuat, dengan beberapa dokter melewati titik puncak ketika mereka berjuang dengan volume kasus yang terus meningkat.

"Saya pikir ini adalah tekanan bagi setiap dokter dan setiap perawat di Wuhan, baik secara fisik maupun mental. Kita tahu bahwa pasien khawatir, tetapi kita harus ingat bahwa dokter juga manusia," kata terapis yang berbasis di Beijing, Candice Qin.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelumnya memuji kinerja petugas kesehatan di China, khususnya di Provinsi Hubei. Dia mengatakan, dunia bersyukur atas upaya petugas kesehatan untuk menemukan cara terbaik merawat pasien yang terinfeksi dan mencegah penyebaran virus Corona baru.

"Saya kagum dengan ribuan petugas kesehatan di China, terutama di Hubei, yang merawat pasien dan mengumpulkan data pada virus Corona untuk analisis ilmiah, sementara di bawah tekanan besar," kata Tedron.

"Dunia berterima kasih atas upaya Anda untuk menemukan cara terbaik merawat (pasien) dan mencegah penyebaran virus," sambungnya, dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4815 seconds (0.1#10.140)