Panglima Militer Israel: Gencatan Senjata Memang Menyakitkan, Perang Bisa Bisa Dilanjutkan jika Diperlukan

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:35 WIB
loading...
A A A
Pada rapat kabinet selama perang Gaza, para menteri juga terlibat dalam beberapa adu mulut dengan Halevi, menurut media berbahasa Ibrani.

Berbicara kepada komite Knesset pada hari Selasa, Halevi mengatakan dia "sangat menghargai bahwa Anda menantang kami," tetapi menambahkan bahwa "ada perwira yang keluar dari sini dan merasa tidak dihormati," Radio Angkatan Darat melaporkan.

Ia menambahkan bahwa rapat kabinet pada tanggal 18 Januari yang meratifikasi kesepakatan tersebut “merupakan pelajaran kewarganegaraan yang harus ditunjukkan kepada setiap siswa,” dan bahwa meskipun terdapat ketidaksepakatan tentang cara melakukannya, “setiap orang ingin membawa kembali para sandera.”

“Kami mencapai kesepakatan tersebut karena tekanan militer” terhadap Gaza, katanya, seraya menambahkan bahwa “kami bangga menjadi bangsa yang mengatakan ‘kembali untuk mendapatkan para sandera’… Merupakan tugas kami untuk melakukan segala hal untuk membawa mereka kembali.”

Israel dan Hamas saat ini berada dalam fase pertama kesepakatan selama 42 hari, di mana kelompok teror tersebut akan membebaskan 33 wanita, anak-anak, pria berusia di atas 50 tahun dan mereka yang dianggap sangat tidak sehat, sebagai imbalan atas sekitar 1.904 tahanan Palestina.

Para negosiator belum menuntaskan fase kedua kesepakatan tersebut, ketika Israel diharapkan untuk sepenuhnya menarik diri dari Jalur Gaza.

Jika tahap selanjutnya dari kesepakatan itu tidak terwujud, Halevi mengatakan IDF "akan tahu bagaimana melanjutkan pertempuran dengan kuat dan cerdik," menurut Channel 12.

Beralih ke Lebanon, tempat IDF baru-baru ini memperpanjang batas waktu penarikan pasukannya menyusul gencatan senjata 27 November dengan Hizbullah, Halevi mengatakan "tidak boleh ada ancaman di perbatasan, dan ini harus ditegakkan dengan cara yang sangat kuat," Radio Angkatan Darat melaporkan.

Perang selama 14 bulan dengan Hizbullah, di mana Israel hampir menghancurkan kepemimpinan kelompok teror itu, memiliki "hubungan langsung" dengan serangan pemberontak Suriah yang menggulingkan Assad, rekan klien Hizbullah di Iran, kata Halevi, menurut Radio Angkatan Darat.

"Kami mengakhiri koherensi geografis Poros Syiah," katanya, mengacu pada proksi Iran. Mengisyaratkan kemungkinan operasi di Suriah, tempat Israel telah bergerak ke zona penyangga yang sebelumnya didemiliterisasi, Halevi dikatakan menambahkan: "Kami mengamati kejadian di Suriah dengan saksama [dan] tidak akan takut untuk bertindak jika diperlukan."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Israel Tolak Usulan...
Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata 5 Tahun dengan Hamas
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
3 Fakta Ledakan Pelabuhan...
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran yang Menggemparkan, Benarkah Ada Keterlibatan Israel?
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
Presiden Palestina Mahmoud...
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Calon Penggantinya setelah Berkuasa 21 Tahun
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Sampai Kapan Vladimir...
Sampai Kapan Vladimir Putin jadi Presiden Rusia? Ini Penjelasan Lengkapnya
Rekomendasi
3 Kerabat Jenderal Try...
3 Kerabat Jenderal Try Sutrisno yang Punya Karier Cemerlang di Militer, Salah Satunya Mantan KSAD
Perbandingan Kandungan...
Perbandingan Kandungan Bisa Komodo dan Ular Kobra, Mana Lebih Kuat?
25 Contoh Soal Tes Akademik...
25 Contoh Soal Tes Akademik Polri 2025, Referensi Belajar Persiapan Ujian
Berita Terkini
Di Mana Pulau Sandy...
Di Mana Pulau Sandy Cay yang Diklaim China dan Filipina sebagai Wilayahnya?
30 menit yang lalu
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
1 jam yang lalu
Israel Tolak Usulan...
Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata 5 Tahun dengan Hamas
2 jam yang lalu
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
3 jam yang lalu
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
4 jam yang lalu
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
10 jam yang lalu
Infografis
Selama Gencatan Senjata...
Selama Gencatan Senjata Paskah, Rusia Diserang Ukraina 1.300 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved