Mohammed bin Salman Ucapkan Selamat kepada Donald Trump, Janjikan Investasi Rp9.744 Triliun

Kamis, 23 Januari 2025 - 11:37 WIB
loading...
Mohammed bin Salman...
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (kanan) ucapkan selamat kepada Donald Trump atas pelantikannya sebagai Presiden AS. Foto/Al Arabiya English
A A A
RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu untuk mengucapkan selamat atas pelantikannya.

Penguasa de facto kerajaan tersebut juga menjanjikan perdagangan dan investasi senilai USD600 miliar (lebih dari Rp9.744 triliun) dengan Amerika selama empat tahun ke depan.

Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menyampaikan salam hangat atas nama ayahnya; Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, dengan menyatakan optimisme tentang kepemimpinan Presiden Trump dan potensinya untuk mendorong kemajuan bagi rakyat Amerika.

Baca Juga: Trump Bisa Jadikan Arab Saudi Tujuan Lawatan Pertamanya, Imbalannya Kontrak Dagang Rp8.154 Triliun

Mengutip laporan SPA, Kamis (23/1/2025), kedua pemimpin membahas keamanan Timur Tengah dan cara-cara untuk memperdalam kerja sama dalam berbagai isu seperti memerangi terorisme dan mempromosikan stabilitas regional.

"Putra Mahkota menambahkan bahwa kerajaan akan memperluas investasi dan perdagangannya dengan Amerika Serikat hingga USD600 miliar selama empat tahun, dan berpotensi lebih dari itu," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang mengonfirmasi percakapan telepon kedua pemimpin.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump dengan cepat mendekati Arab Saudi, yang telah lama menjadi mitra penting dalam bidang energi dan keamanan bagi Washington.

Kunjungan luar negeri pertamanya pada tahun 2017 adalah ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, di mana dia disambut dengan meriah dengan tarian pedang dan terbang rendah bersama jet tempur Angkatan Udara.

Hubungan kemudian mendingin dengan Pangeran Mohammed menyalahkan Trump karena gagal merespons dengan lebih agresif setelah serangan terhadap situs minyak Arab Saudi pada tahun 2019.

Kelompok Houthi mengeklaim bertanggung jawab atas serangan yang memangkas separuh produksi minyak mentah Arab Saudi tersebut. Namun banyak pihak menyalahkan Iran atas serangan tersebut.

Riyadh dan tim Trump tetap berusaha meningkatkan hubungan setelah kepergiannya dari Gedung Putih, khususnya melalui investasi dan kesepakatan konstruksi untuk konglomerat swasta miliknya, Trump Organization.

Jared Kushner, menantu Trump, juga membela penerimaan investasi Saudi di perusahaan ekuitas swasta miliknya yang dilaporkan bernilai USD2 miliar.

Saat berkampanye, Joe Biden mengkritik keras Arab Saudi atas pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi oleh agen-agen Riyadh pada tahun 2018.

Namun, hubungan dengan pemerintahan Presiden Biden saat itu membaik secara dramatis, dan kedua belah pihak berusaha untuk menegosiasikan apa yang disebut mega-kesepakatan di mana Arab Saudi akan mengakui Israel sebagai imbalan atas pakta pertahanan dengan Amerika Serikat dan bantuan untuk program nuklir sipil.

Kesepakatan itu ditunda setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Jalur Gaza.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Krisis Kepercayaan pada...
Krisis Kepercayaan pada F-35 AS Dorong Kebangkitan Eropa Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Donald Trump Unggah...
Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
Gambar AI Donald Trump...
Gambar AI Donald Trump Jadi Paus Picu Reaksi Keras
Putin Berharap Rusia...
Putin Berharap Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir untuk Akhiri Konflik di Ukraina
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
5 Drama Korea Adaptasi...
5 Drama Korea Adaptasi Webtoon Terbaik 2025, Weak Hero Class 2 Raih Rating Tinggi
Rony Tua Pohan Diyakini...
Rony Tua Pohan Diyakini Punya Semangat Satukan Pomparan Ni Boltok Horbo Simanjuntak
Vanessa Zee Pulang dari...
Vanessa Zee Pulang dari Indonesian Idol XIII, Siap Lanjutkan Karier Jadi Penyanyi
Berita Terkini
Putin Selalu Memikirkan...
Putin Selalu Memikirkan Siapa Penggantinya
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Sistem Pertahanan Israel...
Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk di Israel Jadi Sasaran
Siapa Zameer Ahmed Khan?...
Siapa Zameer Ahmed Khan? Politikus Muslim India yang Siap Jadi Pengebom Bunuh Diri
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Kapan Manusia Mulai...
Kapan Manusia Mulai Berperang untuk Pertama Kalinya?
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved