Israel akan Bebaskan 200 Warga Palestina dengan Imbalan 4 Tentara Wanita Israel yang Ditawan Hamas
loading...

Pasukan Israel menyerbu rumah warga Palestina Kasim Jafra yang kemudian disandera tentara Zionis. Jafra diperkirakan akan dibebaskan setelah kesepakatan penyanderaan di Yerusalem pada 19 Februari 2025. Foto/Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency
A
A
A
TEL AVIV - Israel diperkirakan membebaskan 200 tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup dan hukuman jangka panjang, dengan imbalan empat tentara wanita Israel, yang akan dibebaskan Minggu depan.
Kabar itu diungkap seorang pejabat Hamas pada Senin (20/1/2025), Anadolu Agency melaporkan.
Pernyataan itu dibuat Nader Fakhouri, pejabat media yang bertanggung jawab atas Kantor Martir, Terluka, dan Tahanan Hamas, dan dirilis Kantor Media Tahanan yang berafiliasi dengan Hamas.
Fakhouri menjelaskan, "Bagian kedua dari fase pertama perjanjian faksi Perlawanan Palestina dengan Pendudukan Israel akan dimulai pada Sabtu, 25 Januari."
"Pada hari Sabtu, Perlawanan akan mengumumkan nama-nama tahanan Israel yang akan dibebaskan, dan sebagai imbalannya, Pendudukan (Israel) akan memberikan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan," ujar dia.
Menurut Fakhouri, “Berdasarkan kedua daftar ini, pelaksanaan sebenarnya akan berlangsung pada hari Minggu, 26 Januari, dengan pembebasan tahanan Palestina dan penyerahan tahanan Israel.”
“Perjanjian tersebut menetapkan setiap prajurit wanita Israel setara dengan 30 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 20 tahanan dengan hukuman berat,” ungkap dia.
Dia menjelaskan jika jumlah prajurit wanita Israel lebih sedikit, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan juga akan berkurang, dan mengenai deportasi, dia menyatakan Mesir akan menjadi salah satu tujuan pada tahap ini.
Pada hari Minggu pagi, perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku, dan tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan berlangsung untuk tahap kedua dan ketiga, yang dimediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan perjanjian tersebut, Hamas membebaskan tiga wanita Israel dengan imbalan 90 tahanan Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Kabar itu diungkap seorang pejabat Hamas pada Senin (20/1/2025), Anadolu Agency melaporkan.
Pernyataan itu dibuat Nader Fakhouri, pejabat media yang bertanggung jawab atas Kantor Martir, Terluka, dan Tahanan Hamas, dan dirilis Kantor Media Tahanan yang berafiliasi dengan Hamas.
Fakhouri menjelaskan, "Bagian kedua dari fase pertama perjanjian faksi Perlawanan Palestina dengan Pendudukan Israel akan dimulai pada Sabtu, 25 Januari."
"Pada hari Sabtu, Perlawanan akan mengumumkan nama-nama tahanan Israel yang akan dibebaskan, dan sebagai imbalannya, Pendudukan (Israel) akan memberikan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan," ujar dia.
Menurut Fakhouri, “Berdasarkan kedua daftar ini, pelaksanaan sebenarnya akan berlangsung pada hari Minggu, 26 Januari, dengan pembebasan tahanan Palestina dan penyerahan tahanan Israel.”
“Perjanjian tersebut menetapkan setiap prajurit wanita Israel setara dengan 30 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 20 tahanan dengan hukuman berat,” ungkap dia.
Dia menjelaskan jika jumlah prajurit wanita Israel lebih sedikit, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan juga akan berkurang, dan mengenai deportasi, dia menyatakan Mesir akan menjadi salah satu tujuan pada tahap ini.
Pada hari Minggu pagi, perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku, dan tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan berlangsung untuk tahap kedua dan ketiga, yang dimediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan perjanjian tersebut, Hamas membebaskan tiga wanita Israel dengan imbalan 90 tahanan Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Lihat Juga :