Eks Menlu Greenland: Denmark Ancam Kami Setiap Kali Ingin Merdeka

Jum'at, 17 Januari 2025 - 10:38 WIB
loading...
Eks Menlu Greenland:...
Denmark dituduh ancam Greenland jika nekat ingin merdeka. Foto/Secret Atlas
A A A
NUUK - Selama bertahun-tahun, Denmark mengancam Greenland setiap kali isu kemerdekaan dimunculkan. Demikian diungkap pemimpin partai oposisi terbesar di pulau itu, Naleraq, yang juga mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Greenland Pele Broberg.

"Setiap kali kami bicara tentang kemerdekaan, mereka [orang Denmark] mengancam kami. Mereka berkata, 'Jika Anda melakukan ini, Anda tidak akan pernah datang ke Denmark lagi; Anda tidak akan mengenyam pendidikan, dan sebagainya.' Kami selalu mendengar ancaman ketika kami bicara tentang kemerdekaan," kata Broberg kepada RIA Novosti, yang dilansir Jumat (17/1/2025).

Dia mencontohkan, ketika partainya mencalonkan diri untuk kursi Parlemen pada tahun 2018 dan dia menyebutkan rencana untuk memperoleh kemerdekaan bagi Greenland, perdana menteri Denmark berbicara kepada media nasional, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak realistis.



"Bahkan hingga hari ini, politisi Denmark mengatakan, 'Tidak, tidak, kami tidak akan pernah melakukan hal seperti itu [memberikan Greenland kemerdekaan]’,” kata Broberg.

“Mereka bahkan tampaknya tidak menghormati undang-undang pemerintahan sendiri sejauh menyangkut kemerdekaan. Namun, kami memiliki masalah karena ada partai politik yang secara terbuka mendukung kemerdekaan tanpa rencana apa pun tetapi tidak benar-benar menginginkannya," imbuh dia.

Selain itu, Partai Naleraq memiliki rencana yang sangat jelas untuk meninggalkan Kerajaan Denmark, yaitu jika partai tersebut memenangkan pemilihan Parlemen 2025, partai tersebut akan mengajukan permohonan referendum kemerdekaan pada hari yang sama, imbuh Broberg.

"Mungkin butuh waktu dua hari, mungkin butuh waktu dua bulan, mungkin butuh waktu dua tahun. Rencana yang telah kami kembangkan didasarkan pada bagaimana kami meninggalkan Uni Eropa pada tahun 80-an. Kami memilih pada tahun 1982, dan kami keluar pada tahun 1985. Brexit juga memakan waktu tiga tahun, dan itulah sebabnya kami terus mengatakan bahwa pembahasannya adalah tentang periode tiga tahun. Hal terpenting bagi kami adalah memulai prosesnya sendiri," kata mantan menteri tersebut.

AS Tak Memiliki Peluang Membeli Greenland


Menurutnya, Amerika Serikat tidak memiliki peluang menyuap pemerintah Greenland untuk mencaplok pulau tersebut.

"Tidak," kata Broberg menanggapi pertanyaan terkait.

Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari 2025, menyebutnya sebagai "keharusan mutlak" bagi Amerika Serikat untuk memiliki Greenland.

Perdana Menteri Greenland Mute Egede menanggapi dengan mengatakan bahwa pulau itu tidak untuk dijual.

Greenland adalah koloni Denmark hingga 1953. Greenland tetap menjadi bagian dari kerajaan tersebut, tetapi pada 2009 menerima otonomi dengan kemampuan untuk memerintah diri sendiri dan membuat pilihan independen dalam kebijakan dalam negeri.

Hampir Tak Ada Orang di Greenland yang Ingin Gabung AS


Broberg mengatakan hanya 0,0001% orang di Greenland yang ingin menjadi bagian dari Amerika Serikat, sementara 75% mendukung gagasan kemerdekaan dari Denmark.

Pada 7 Januari, Donald Trump Jr, putra Trump, mengunjungi Greenland. Setelah kunjungan tersebut, Trump mengonfirmasi dalam sebuah posting di Truth Social bahwa putranya dan anggota timnya mengunjungi pulau itu, menambahkan bahwa "sambutannya luar biasa”.

Presiden terpilih AS itu mem-posting sebuah video di mana orang-orang yang mengenakan topi bisbol bertuliskan "Make America Great Again", menjawab dengan setuju ketika ditanya apakah mereka ingin Trump membeli Greenland.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Kremlin: Eropa Menginginkan...
Kremlin: Eropa Menginginkan Perang, Bukan Perundingan!
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Seluruh Ukraina
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Bela Rusia, Trump Kritik...
Bela Rusia, Trump Kritik Zelensky Tak Mau Berdamai
Rekomendasi
Rayen Pono Adukan Ahmad...
Rayen Pono Adukan Ahmad Dhani ke MKD Atas Dugaan Penghinaan Marga
Kumpulan Doa agar Terhindar...
Kumpulan Doa agar Terhindar dari Bahaya Bersumber dari Hadis Nabi
Perindo Dukung Langkah...
Perindo Dukung Langkah Pemerintah Berlakukan Tes Kejiwaan Dokter PPDS Imbas Marak Kasus Pelecehan Seksual
Berita Terkini
Kisah Pangeran Arab...
Kisah Pangeran Arab Saudi Koma 20 Tahun: Sleeping Prince Ultah Ke-36 tapi Tak Kunjung Bangun
13 menit yang lalu
Siapa TRF? Kelompok...
Siapa TRF? Kelompok Pembantai 26 Turis Hindu di 'Mini Swiss' Kashmir yang Bikin Dunia Marah
1 jam yang lalu
Mantan Presiden Korsel...
Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Minta Pekerjaan untuk Menantunya
1 jam yang lalu
Terungkap! Israel Palsukan...
Terungkap! Israel Palsukan Penemuan Terowongan Hamas untuk Cegah Gencatan Senjata
2 jam yang lalu
Marah 26 Turis Hindu...
Marah 26 Turis Hindu Dibantai di Kashmir, India Lakukan 5 Pembalasan pada Pakistan
2 jam yang lalu
Hendak Buka Rekening,...
Hendak Buka Rekening, Remaja Ini Kaget Telah Di-Blacklist Seluruh Bank Malaysia sejak Usia 9 Tahun
3 jam yang lalu
Infografis
Balas Trump, Denmark...
Balas Trump, Denmark Ingin Beli California Rp16.341 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved