Tak Ada Jaminan Perang Gaza Akan Berakhir meski Hamas Siap Bebaskan 34 Tawanan

Senin, 06 Januari 2025 - 20:15 WIB
loading...
A A A
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang menjadi penengah pembicaraan tersebut, berharap adanya terobosan pada menit-menit terakhir dalam pembicaraan tersebut sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada tanggal 20 Januari.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Senin bahwa Washington ingin melihat kesepakatan gencatan senjata di Gaza diselesaikan sebelum berakhirnya pemerintahan Biden, tetapi mungkin akan memakan waktu lebih lama.

"Kami sangat ingin menyelesaikannya dalam dua minggu ke depan, waktu yang tersisa," kata Blinken dalam konferensi pers di Korea Selatan, tempat ia sedang berkunjung. "Jika kami tidak menyelesaikannya dalam dua minggu ke depan, saya yakin ini akan selesai pada suatu saat, mudah-mudahan lebih cepat daripada lambat."

Al Jazeera melaporkan bahwa masih ada perbedaan signifikan yang harus dijembatani antara kedua belah pihak.

Pada akhirnya, perlu ada keputusan politik. Dan keputusan ini sekarang ada di tangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, karena Hamas telah menyerahkan bola ke pengadilan Israel. Dan terserah Israel apakah akan membawa ini ke tahap kedua atau tidak.

Hashem mengatakan negosiasi juga terjadi dalam konteks peringatan Trump tentang konsekuensi tidak tercapainya kesepakatan.

Trump memperingatkan beberapa minggu lalu bahwa jika tidak ada gencatan senjata saat ia menjabat, maka neraka akan terjadi. Jadi, siapa yang ia peringatkan? Apakah Netanyahu? Tidak mungkin. Hamas? Sangat mungkin.

“Jadi, bagaimana Hamas akan menangani ini? Apakah mereka akan menyerah pada apa yang selama ini mereka perjuangkan? Terutama masalah penarikan Israel dari Gaza dan gencatan senjata permanen. Karena saat ini, saat Hamas membebaskan tawanan yang ditahannya, tidak ada jaminan bahwa perang ini akan berakhir. Dan itulah sebabnya Hamas menginginkan komitmen yang jelas dari Israel.”

Israel pada hari Minggu terus membombardir Gaza, dengan militernya mengklaim telah menyerang lebih dari 100 “target teroris” di daerah kantong itu selama akhir pekan.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, termasuk lima orang di sebuah rumah di kamp Nuseirat dan lima orang di sebuah kantor polisi di Khan Younis.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1154 seconds (0.1#10.140)