Australia Konfirmasi 4 Kasus Virus Corona, Diduga Terus Bertambah

Sabtu, 25 Januari 2020 - 22:01 WIB
Australia Konfirmasi 4 Kasus Virus Corona, Diduga Terus Bertambah
Australia Konfirmasi 4 Kasus Virus Corona, Diduga Terus Bertambah
A A A
MELBOURNE - Australia mengonfirmasi empat kasus pertama virus corona baru di dua kota berbeda pada Sabtu (25/1). Pejabat kesehatan memperkirakan lebih banyak kasus akan muncul karena Australia menjadi tujuan populer para turis dari China.

"Tiga pria berumur 53, 43, dan 35 dalam kondisi stabil di Rumah Sakit Westmead Sydney setelah mereka dikonfirmasi terjangkit virus itu pada Sabtu (25/1) setelah kembali dari China awal bulan ini," ungkap Menteri Kesehatan Negara Bagian New South Wales Brad Hazzard.

Dua pria melakukan perjalanan ke Sydney dari kota Wuhan, asal virus itu pertama kali muncul. Pria ketiga datang dari Shenzhen, China.

"Seorang warga China berumur 50-an tahun yang pernah berada di kota Wuhan dalam kondisi stabil di rumah sakit Melbourne setelah datang dari China pada 19 Januari," papar pejabat kesehatan Victoria.

Jumlah korban tewas akibat virus corona di China bertambah menjadi 41 orang pada Sabtu (25/1) dan lebih dari 1.300 orang terinfeksi secara global. Namun sebagian besar kasus berada di Wuhan.

Kepala Kantor Medis Australia Brendan Murphy menyatakan kemungkinan ada lebih banyak kasus virus corona di Australia.

"Ada kasus-kasus lain yang sedang dites setiap hari, banyak dari mereka negatif, tapi saya tidak akan terkejut jika kita mendapat konfirmasi kasus selanjutnya," ujar Murphy.

Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyatakan, "Diperkirakan Australia akan melihat kasus-kasus virus itu." (Baca: Virus Corona Sudah Menyebar di Malaysia, Ada 3 Kasus )

Morrison menyatakan Australia memiliki cadangan nasional lebih dari 10 juta masker pelindung namun kabar bahwa virus itu menyebar cepat di Melbourne membuat banyak orang segera membeli masker di apotek.

"Saya sudah ke sembilan apotek, mereka semua kehabisan. Dan saya membutuhkannya, kami semua butuh," ungkap June, mahasiswa Royal Melbourne Institute of Technology yang berasal dari Shanghai, China.

Empat apotek yang didatangi Reuters di pusat Melbourne telah kehabisan masker. Masker menjadi produk paling laris beberapa pekan terakhir karena kebakaran mengakibatkan kabut asap menyelimuti Melbourne dan kota-kota lain di Australia.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5163 seconds (0.1#10.140)