Mesir Kutuk Invasi Israel ke Suriah untuk Membangun Zona Penyangga
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Mesir mengutuk "pendudukan lebih lanjut" Israel di wilayah Suriah dan memandang pergerakan militer Israel ke zona penyangga sebagai upaya untuk menegakkan realitas baru di lapangan.
Israel memindahkan tank-tank melintasi perbatasan ke zona penyangga dengan Suriah, menyebut pergerakan itu sementara dan terbatas serta bertujuan untuk memastikan keamanan Israel.
Melansir Al Jazeera, Israel telah merebut zona penyangga di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki yang melanggar perjanjian 50 tahun dengan Suriah.
Samuel Ramani, seorang analis militer dan rekan peneliti di Royal United Services Institute, mengatakan Israel memanfaatkan "fakta bahwa ada suasana kekacauan" dan pembukaan front lain di Suriah.
"Tetapi ini juga merupakan perlindungan terhadap apa pun yang terjadi di Suriah ke depannya," katanya kepada Al Jazeera.
"Jelas Israel senang al-Assad pergi karena itu berarti pengaruh Iran di Suriah kemungkinan besar hilang, tetapi mereka juga khawatir dengan sifat pemerintahan HTS," katanya.
"Mereka ingin memiliki kekuatan militer dan tingkat pengaruh yang dapat mereka gunakan untuk terlibat dengan otoritas Suriah yang baru ini."
Pemantau perang Suriah mengatakan bahwa serangan Israel semalam menargetkan posisi dan depot militer di beberapa bagian negara itu.
"Sejak jam-jam awal setelah pengumuman jatuhnya rezim sebelumnya, Israel mulai melancarkan serangan udara intensif, dengan sengaja menghancurkan depot senjata dan amunisi," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Israel memindahkan tank-tank melintasi perbatasan ke zona penyangga dengan Suriah, menyebut pergerakan itu sementara dan terbatas serta bertujuan untuk memastikan keamanan Israel.
Melansir Al Jazeera, Israel telah merebut zona penyangga di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki yang melanggar perjanjian 50 tahun dengan Suriah.
Samuel Ramani, seorang analis militer dan rekan peneliti di Royal United Services Institute, mengatakan Israel memanfaatkan "fakta bahwa ada suasana kekacauan" dan pembukaan front lain di Suriah.
"Tetapi ini juga merupakan perlindungan terhadap apa pun yang terjadi di Suriah ke depannya," katanya kepada Al Jazeera.
"Jelas Israel senang al-Assad pergi karena itu berarti pengaruh Iran di Suriah kemungkinan besar hilang, tetapi mereka juga khawatir dengan sifat pemerintahan HTS," katanya.
"Mereka ingin memiliki kekuatan militer dan tingkat pengaruh yang dapat mereka gunakan untuk terlibat dengan otoritas Suriah yang baru ini."
Pemantau perang Suriah mengatakan bahwa serangan Israel semalam menargetkan posisi dan depot militer di beberapa bagian negara itu.
"Sejak jam-jam awal setelah pengumuman jatuhnya rezim sebelumnya, Israel mulai melancarkan serangan udara intensif, dengan sengaja menghancurkan depot senjata dan amunisi," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.