Diterjang Banjir Bandang, Jet-jet Tempur Israel Rusak
A
A
A
TEL AVIV - Sejumlah pesawat jet tempur Angkatan Udara Israel rusak setelah hanggar pesawat di pangkalan militer wilayah selatan negara itu diterjang banjir bandang pekan lalu. Militer memperkirakan nilai kerusakan pesawat-pesawat tempur itu mencapai jutaan shekel.
Channel 12, dalam laporannya semalam, mengatakan banjir bandang telah menerjang landasan pacu dan beberapa hanggar pesawat. Laporan tidak mengungkap jenis jet tempur yang rusak dan rincian kerusakannya.
Laporan itu juga mengklaim bahwa sejumlah mekanik yang bekerja di pangkalan udara harus diselamatkan dari banjir bandang, ketika mereka mendapati diri mereka tiba-tiba terbenam di kubangan banjir sedalam 1,5 meter (59 inci).
Sensor militer Israel awalnya melarang publikasi laporan ini. Pembocoran laporan ini diklaim militer dapat membahayakan keamanan nasional. Namun, media setempat tetap menerbitkannya semalam.
Para pejabat Angkatan Udara saat ini sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Mereka mencoba untuk memahami mengapa pangkalan itu tidak siap untuk kemungkinan diterjang banjir mengingat cuaca badai yang telah menyebabkan banjir di seluruh negeri.
Penyelidikan juga melihat mengapa pesawat tidak dipindahkan dari hanggar yang terkena dampak setelah banjir bandang mencapai pangkalan udara.
Dalam sebuah pernyataan Minggu malam, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terpaksa menanggapi laporan tersebut.
"Sebagai akibat dari kondisi cuaca yang sulit pekan lalu, sungai-sungai dekat Pangkalan Angkatan Udara di selatan meluap dan membanjiri beberapa lokasi di pangkalan itu. Sejumlah pesawat rusak. Mereka akan diperbaiki dan akan terbang lagi dalam beberapa hari mendatang," kata IDF, seperti dikutip Israel National News, Senin (13/1/2020).
"Selain itu, minggu lalu pekerjaan dilakukan untuk mengalirkan air dari pangkalan. Tidak ada cedera dalam insiden itu," lanjut IDF.
Channel 12, dalam laporannya semalam, mengatakan banjir bandang telah menerjang landasan pacu dan beberapa hanggar pesawat. Laporan tidak mengungkap jenis jet tempur yang rusak dan rincian kerusakannya.
Laporan itu juga mengklaim bahwa sejumlah mekanik yang bekerja di pangkalan udara harus diselamatkan dari banjir bandang, ketika mereka mendapati diri mereka tiba-tiba terbenam di kubangan banjir sedalam 1,5 meter (59 inci).
Sensor militer Israel awalnya melarang publikasi laporan ini. Pembocoran laporan ini diklaim militer dapat membahayakan keamanan nasional. Namun, media setempat tetap menerbitkannya semalam.
Para pejabat Angkatan Udara saat ini sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Mereka mencoba untuk memahami mengapa pangkalan itu tidak siap untuk kemungkinan diterjang banjir mengingat cuaca badai yang telah menyebabkan banjir di seluruh negeri.
Penyelidikan juga melihat mengapa pesawat tidak dipindahkan dari hanggar yang terkena dampak setelah banjir bandang mencapai pangkalan udara.
Dalam sebuah pernyataan Minggu malam, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terpaksa menanggapi laporan tersebut.
"Sebagai akibat dari kondisi cuaca yang sulit pekan lalu, sungai-sungai dekat Pangkalan Angkatan Udara di selatan meluap dan membanjiri beberapa lokasi di pangkalan itu. Sejumlah pesawat rusak. Mereka akan diperbaiki dan akan terbang lagi dalam beberapa hari mendatang," kata IDF, seperti dikutip Israel National News, Senin (13/1/2020).
"Selain itu, minggu lalu pekerjaan dilakukan untuk mengalirkan air dari pangkalan. Tidak ada cedera dalam insiden itu," lanjut IDF.
(mas)