Israel 'Matikan' Skuadron F-16, Fokus pada Jet Siluman F-35
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Angkatan Udara Israel (IAF) memutuskan mengakhiri riwayat Skuadron Jet Pertama ke-117 yang selama ini diperkuat jet tempur F-16 . Militer rezim Zionis kini memilih fokus pada pengembangan pesawat jet tempur siluman F-35 yang mahal.
Pengumuman IAF "mematikan" skuadron F-16 itu disampaikan komandan IAF Mayor Jen Amikam Norkin. Penutupan skuadron tersebut dilakukan bulan Oktober mendatang.
"Di bawah Rencana Momentum multi-tahun, Kepala Staf Letnan Jenderal Aviv Kohavi membuat serangkaian keputusan yang diarahkan pada efisiensi internal dan mengurangi sistem lama, bersamaan dengan perolehan dan pengembangan sistem baru," baca pernyataan IDF yang diperoleh oleh Times of Israel yang dilansir Kamis (14/5/2020).
"Sebagai bagian dari keputusan ini, kepala staf memutuskan untuk menutup skuadron jet tempur (F-16)," lanjut IDF.
Norkin telah memberi tahu komandan Skuadron ke-117 pada hari Selasa lalu setelah keputusan keluar.
"Skuadron akan terus melayani secara operasional dan dalam pelatihan sampai saatnya ditutup," sambung pernyataan IDF.
IDF menyatakan bahwa dengan menutup skuadron F-16 , militer akan dapat menyalurkan dana ke pesawat generasi kelima, khususnya jet tempur siluman F-35I Adir yang baru-baru ini dibeli dari Amerika Serikat (AS). (Baca: Jet Tempur Siluman F-35 Israel Tampakkan Diri di Fasilitas Nuklir )
Oktober akan menandai berakhirnya skuadron ke-117, skuadron yang dibentuk tahun 1953 dan terlibat dalam setiap perang besar dalam sejarah Israel .
"Skuadron (ke-117) adalah yang pertama di dunia yang menembak jatuh pesawat musuh dengan F-16 (pada 1981), dan yang pertama di dunia yang menembak jatuh MiG-23 (pada 1982)," bunyi keterangan militer Israel tentang riwayat Skuadron ke-117.
Skuadron F-16 pernah terlibat dalam "Operation Opera", sebuah serangan udara kontroversial tahun 1981 yang dilakukan oleh IAF pada reaktor nuklir Irak selama tahap konstruksi. Namun, Norkin mencatat bahwa tingkat "warisan agung" Skuadron ke-117 tidak sepenuhnya diketahui oleh publik, karena warisannya mencakup sejumlah operasi rahasia. (Baca juga: Israel-AS Latihan Jet Tempur F-35 di Tengah Pandemi COVID-19 )
F-16A Netz "243" Angkatan Udara Israel adalah pesawat yang diterbangkan oleh Kolonel Ilan Ramon dalam "Operation Opera". Ini adalah yang kedelapan dan terakhir menjatuhkan bomnya ke reaktor nuklir Irak.
Komandan IAF menyatakan bahwa ketika Rencana Momentum dilaksanakan, IAF akan menjadi lebih ramping dan terus mengembangkan kekuatan udara yang relevan dan berpengaruh.
Pengumuman IAF "mematikan" skuadron F-16 itu disampaikan komandan IAF Mayor Jen Amikam Norkin. Penutupan skuadron tersebut dilakukan bulan Oktober mendatang.
"Di bawah Rencana Momentum multi-tahun, Kepala Staf Letnan Jenderal Aviv Kohavi membuat serangkaian keputusan yang diarahkan pada efisiensi internal dan mengurangi sistem lama, bersamaan dengan perolehan dan pengembangan sistem baru," baca pernyataan IDF yang diperoleh oleh Times of Israel yang dilansir Kamis (14/5/2020).
"Sebagai bagian dari keputusan ini, kepala staf memutuskan untuk menutup skuadron jet tempur (F-16)," lanjut IDF.
Norkin telah memberi tahu komandan Skuadron ke-117 pada hari Selasa lalu setelah keputusan keluar.
"Skuadron akan terus melayani secara operasional dan dalam pelatihan sampai saatnya ditutup," sambung pernyataan IDF.
IDF menyatakan bahwa dengan menutup skuadron F-16 , militer akan dapat menyalurkan dana ke pesawat generasi kelima, khususnya jet tempur siluman F-35I Adir yang baru-baru ini dibeli dari Amerika Serikat (AS). (Baca: Jet Tempur Siluman F-35 Israel Tampakkan Diri di Fasilitas Nuklir )
Oktober akan menandai berakhirnya skuadron ke-117, skuadron yang dibentuk tahun 1953 dan terlibat dalam setiap perang besar dalam sejarah Israel .
"Skuadron (ke-117) adalah yang pertama di dunia yang menembak jatuh pesawat musuh dengan F-16 (pada 1981), dan yang pertama di dunia yang menembak jatuh MiG-23 (pada 1982)," bunyi keterangan militer Israel tentang riwayat Skuadron ke-117.
Skuadron F-16 pernah terlibat dalam "Operation Opera", sebuah serangan udara kontroversial tahun 1981 yang dilakukan oleh IAF pada reaktor nuklir Irak selama tahap konstruksi. Namun, Norkin mencatat bahwa tingkat "warisan agung" Skuadron ke-117 tidak sepenuhnya diketahui oleh publik, karena warisannya mencakup sejumlah operasi rahasia. (Baca juga: Israel-AS Latihan Jet Tempur F-35 di Tengah Pandemi COVID-19 )
F-16A Netz "243" Angkatan Udara Israel adalah pesawat yang diterbangkan oleh Kolonel Ilan Ramon dalam "Operation Opera". Ini adalah yang kedelapan dan terakhir menjatuhkan bomnya ke reaktor nuklir Irak.
Komandan IAF menyatakan bahwa ketika Rencana Momentum dilaksanakan, IAF akan menjadi lebih ramping dan terus mengembangkan kekuatan udara yang relevan dan berpengaruh.
(min)