AS Tarik Kapal Induk Nuklir USS Abraham Lincoln setelah Diserang Houthi

Kamis, 21 November 2024 - 07:32 WIB
loading...
A A A
Namun, pejabat AS mengatakan ada cukup kemampuan untuk terus menembak jatuh pesawat nirawak dan rudal Houthi. Mereka juga mengatakan kekuatan udara cukup untuk melancarkan serangan di dalam Yaman untuk menyerang depot senjata Houthi dan target lainnya.

Pesawat pengebom B-2 Angkatan Udara AS digunakan dalam serangan bulan lalu terhadap lima lokasi penyimpanan senjata bawah tanah yang diperkeras di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. Pesawat pengebom B-2 berasal dari AS untuk operasi khusus tersebut.

Serangan militer AS lainnya dilakukan terhadap beberapa fasilitas Houthi di Yaman yang berisi senjata konvensional canggih awal bulan ini.

AS juga membantu Israel mempertahankan diri dari serangan Iran dan telah berperan dalam melacak roket dan pesawat nirawak Hizbullah yang menargetkan Israel.

Meskipun kapal induk telah ditarik, AS mengatakan masih memiliki banyak aset di wilayah tersebut.

"Kami memiliki kekuatan tembak yang signifikan di Area Tanggung Jawab Komando Pusat yang mencakup F-16, F-15, dan beberapa pesawat pengebom B-52 juga," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan, yang dilansir Al Arabiya English, Kamis (21/11/2024).

"Jadi, kami memiliki posisi yang signifikan di sana," katanya lagi.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1110 seconds (0.1#10.140)