Setelah Misil AS, Ukraina Kini Tembakkan Rudal Storm Shadow Inggris ke Rusia
loading...
A
A
A
Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari laporan serangan misil Storm Shadow. Menurut salah satu saluran Telegram pemantau perang, sebanyak 12 misil Storm Shadow ditembakkan militer Ukraina ke Wilayah Kursk pada Rabu sore, tetapi dicegat oleh sistem pertahanan udara Moskow.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan pecahan rudal buatan Inggris tersebut ditemukan di desa Maryino, sekitar setengah jalan antara perbatasan Ukraina dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk di Kurchatov.
Saluran Telegram lainnya menlaporkan bahwa sedikitnya dua rudal dicegat di atas Yeysk, sebuah pelabuhan di Wilayah Krasnodar, Rusia.
AS dan sekutunya telah memberlakukan pembatasan tertentu pada penggunaan senjata yang telah mereka pasok ke Kyiv sejak 2022 untuk mempertahankan penyangkalan yang masuk akal mengenai keterlibatan mereka dalam konflik dengan Rusia. Namun Ukraina telah menuntut pencabutan pembatasan ini sejak Mei.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penggunaan rudal jarak jauh Barat oleh Kyiv akan mengubah sifat konflik dan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam permusuhan.
Moskow juga telah merevisi doktrin nuklirnya untuk mencakup serangan konvensional oleh proksi.
"Upaya beberapa anggota NATO untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi kemungkinan serangan jarak jauh dengan senjata Barat jauh di dalam wilayah Rusia tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa hukuman," kata kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergey Naryshkin, pada hari Rabu.
Sementara AS dan Inggris dilaporkan telah memberikan Kyiv izin yang diminta Zelensky, Prancis mengatakan masih mempertimbangkan langkah tersebut.
Sedangkan Jerman dan Italia secara terbuka mengatakan bahwa senjata mereka hanya dapat digunakan di tanah Ukraina.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan pecahan rudal buatan Inggris tersebut ditemukan di desa Maryino, sekitar setengah jalan antara perbatasan Ukraina dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk di Kurchatov.
Saluran Telegram lainnya menlaporkan bahwa sedikitnya dua rudal dicegat di atas Yeysk, sebuah pelabuhan di Wilayah Krasnodar, Rusia.
AS dan sekutunya telah memberlakukan pembatasan tertentu pada penggunaan senjata yang telah mereka pasok ke Kyiv sejak 2022 untuk mempertahankan penyangkalan yang masuk akal mengenai keterlibatan mereka dalam konflik dengan Rusia. Namun Ukraina telah menuntut pencabutan pembatasan ini sejak Mei.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penggunaan rudal jarak jauh Barat oleh Kyiv akan mengubah sifat konflik dan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam permusuhan.
Moskow juga telah merevisi doktrin nuklirnya untuk mencakup serangan konvensional oleh proksi.
"Upaya beberapa anggota NATO untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi kemungkinan serangan jarak jauh dengan senjata Barat jauh di dalam wilayah Rusia tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa hukuman," kata kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergey Naryshkin, pada hari Rabu.
Sementara AS dan Inggris dilaporkan telah memberikan Kyiv izin yang diminta Zelensky, Prancis mengatakan masih mempertimbangkan langkah tersebut.
Sedangkan Jerman dan Italia secara terbuka mengatakan bahwa senjata mereka hanya dapat digunakan di tanah Ukraina.
(mas)