5 Negara Eropa Dulu Bela Israel, Tapi Sekarang Dukung Palestina
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Konflik Israel-Palestina telah menjadi salah satu isu geopolitik yang paling kompleks di dunia, dengan banyak negara beralih dalam memilih pihak yang didukung.
Beberapa negara Eropa, yang awalnya mendukung Israel, kini lebih condong ke arah mendukung Palestina.
Perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh dinamika politik domestik, tetapi juga oleh faktor internasional dan perubahan dalam pandangan terhadap hak asasi manusia (HAM) serta keadilan sosial.
5 Negara Eropa Dulu Bela Israel, Tapi Sekarang Dukung Palestina
Seperti negara-negara Eropa pada umumnya, kebijakan luar negeri Irlandia pro-Israel sejak berdirinya negara Yahudi tersebut pada 1948. Itu dibuktikan dengan menjalin hubungan diplomatik.
Meski demikian, Irlandia mengeklaim bersikap netral.
Namun, sejak akhir abad ke-20, Irlandia mulai lebih vokal dan mendukung hak-hak Palestina, terutama setelah beberapa peristiwa besar, seperti konflik-konflik di Gaza dan kebijakan Israel yang semakin agresif terhadap warga Palestina.
Pada 1980-an dan 1990-an, kebijakan luar negeri Irlandia semakin terfokus pada mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina yang adil, yang mencakup hak Palestina untuk memiliki negara merdeka.
Pemerintah Irlandia mendukung langkah-langkah internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel, termasuk melalui resolusi yang menyerukan pengakuan negara Palestina di PBB.
Bahkan, pada tahun 2020, Irlandia mengadopsi kebijakan yang mendukung boikot terhadap barang-barang yang berasal dari pemukiman Israel yang berada di wilayah pendudukan.
Pada Mei 2024, Irlandia mengumumkan bahwa mereka resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Keputusan ini diambil setelah sebuah pertimbangan panjang mengenai pengakuan Palestina di PBB dan keinginan untuk mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
Swedia juga awalnya mendukung Israel dengan menjalin hubungan diplomatik setelah negara Yahudi itu didirikan tahun 1948.
Meski demikian, Swedia enggan jika disebut sebagai pendukung dan lebih nyaman jika posisinya dinyatakan netral.
Kebijakan luar negeri Swedia juga berubah siginifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada 2014 dengan resmi mengakui Negara Palestina. Itu menjadikannya negara Eropa pertama yang mengakui Negara Palestina.
Pengakuan ini mengikuti peningkatan kekerasan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, yang memicu kecaman internasional.
Swedia juga secara aktif mendukung Palestina dalam forum internasional seperti PBB, mendesak pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka, dan mengkritik kebijakan permukiman Israel di wilayah pendudukan.
Keputusan Swedia ini mencerminkan komitmen negara tersebut terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip internasional, meskipun tidak disambut baik oleh Israel.
Spanyol adalah negara Eropa lainnya yang awalnya mendukung Israel, tetapi kini cenderung mendukung Palestina.
Pada Mei 2024, pemerintah Spanyol mengakui Palestina sebagai negara merdeka, menyusul serangan besar Israel terhadap Gaza.
Pemerintah Spanyol juga mengkritik kebijakan permukiman Israel di wilayah yang diduduki.
Kebijakan luar negeri Norwegia dulunya mendukung hak Israel untuk hidup dalam keamanan dan kedamaian. Meski demikian, negara Eropa ini tetap menyatakan diri berposisi netral.
Perubahan kebijakan terjadi pada 2024. Yakni, bersama Irlandia dan Spanyol, Norwegia resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Mei lalu.
Portugal, seperti banyak negara Eropa lainnya, mengakui Israel dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara tersebut sejak negara Yahudi itu didirikan tahun 1948.
Seiring dengan berjalannya waktu, sikap Portugal mulai berubah.
Pada tahun 2010, Portugal memberikan status kedutaan kepada perwakilan Palestina di negara tersebut.
Pada 12 Desember 2014, Parlemen Portugal mengeluarkan resolusi yang meminta pemerintah untuk mengakui Negara Palestina, meski hingga sekarang belum ada keputusan yang dibuat oleh pemerintah.
Sejak 2014, Portugal secara aktif mendukung Palestina di berbagai forum internasional, termasuk di PBB. Misalnya, Portugal mendukung Palestina sebagai negara non-anggota penuh di PBB pada 2012.
Beberapa negara Eropa, yang awalnya mendukung Israel, kini lebih condong ke arah mendukung Palestina.
Perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh dinamika politik domestik, tetapi juga oleh faktor internasional dan perubahan dalam pandangan terhadap hak asasi manusia (HAM) serta keadilan sosial.
5 Negara Eropa Dulu Bela Israel, Tapi Sekarang Dukung Palestina
1. Irlandia
Seperti negara-negara Eropa pada umumnya, kebijakan luar negeri Irlandia pro-Israel sejak berdirinya negara Yahudi tersebut pada 1948. Itu dibuktikan dengan menjalin hubungan diplomatik.
Meski demikian, Irlandia mengeklaim bersikap netral.
Namun, sejak akhir abad ke-20, Irlandia mulai lebih vokal dan mendukung hak-hak Palestina, terutama setelah beberapa peristiwa besar, seperti konflik-konflik di Gaza dan kebijakan Israel yang semakin agresif terhadap warga Palestina.
Pada 1980-an dan 1990-an, kebijakan luar negeri Irlandia semakin terfokus pada mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina yang adil, yang mencakup hak Palestina untuk memiliki negara merdeka.
Pemerintah Irlandia mendukung langkah-langkah internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel, termasuk melalui resolusi yang menyerukan pengakuan negara Palestina di PBB.
Bahkan, pada tahun 2020, Irlandia mengadopsi kebijakan yang mendukung boikot terhadap barang-barang yang berasal dari pemukiman Israel yang berada di wilayah pendudukan.
Pada Mei 2024, Irlandia mengumumkan bahwa mereka resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Keputusan ini diambil setelah sebuah pertimbangan panjang mengenai pengakuan Palestina di PBB dan keinginan untuk mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
2. Swedia
Swedia juga awalnya mendukung Israel dengan menjalin hubungan diplomatik setelah negara Yahudi itu didirikan tahun 1948.
Meski demikian, Swedia enggan jika disebut sebagai pendukung dan lebih nyaman jika posisinya dinyatakan netral.
Kebijakan luar negeri Swedia juga berubah siginifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada 2014 dengan resmi mengakui Negara Palestina. Itu menjadikannya negara Eropa pertama yang mengakui Negara Palestina.
Pengakuan ini mengikuti peningkatan kekerasan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, yang memicu kecaman internasional.
Swedia juga secara aktif mendukung Palestina dalam forum internasional seperti PBB, mendesak pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka, dan mengkritik kebijakan permukiman Israel di wilayah pendudukan.
Keputusan Swedia ini mencerminkan komitmen negara tersebut terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip internasional, meskipun tidak disambut baik oleh Israel.
3. Spanyol
Spanyol adalah negara Eropa lainnya yang awalnya mendukung Israel, tetapi kini cenderung mendukung Palestina.
Pada Mei 2024, pemerintah Spanyol mengakui Palestina sebagai negara merdeka, menyusul serangan besar Israel terhadap Gaza.
Pemerintah Spanyol juga mengkritik kebijakan permukiman Israel di wilayah yang diduduki.
4. Norwegia
Kebijakan luar negeri Norwegia dulunya mendukung hak Israel untuk hidup dalam keamanan dan kedamaian. Meski demikian, negara Eropa ini tetap menyatakan diri berposisi netral.
Perubahan kebijakan terjadi pada 2024. Yakni, bersama Irlandia dan Spanyol, Norwegia resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Mei lalu.
5. Portugal
Portugal, seperti banyak negara Eropa lainnya, mengakui Israel dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara tersebut sejak negara Yahudi itu didirikan tahun 1948.
Seiring dengan berjalannya waktu, sikap Portugal mulai berubah.
Pada tahun 2010, Portugal memberikan status kedutaan kepada perwakilan Palestina di negara tersebut.
Pada 12 Desember 2014, Parlemen Portugal mengeluarkan resolusi yang meminta pemerintah untuk mengakui Negara Palestina, meski hingga sekarang belum ada keputusan yang dibuat oleh pemerintah.
Sejak 2014, Portugal secara aktif mendukung Palestina di berbagai forum internasional, termasuk di PBB. Misalnya, Portugal mendukung Palestina sebagai negara non-anggota penuh di PBB pada 2012.
(mas)