PM Israel Netanyahu Pecat Menhan Yoav Gallant, Berseteru Hebat di Tengah Perang Gaza

Rabu, 06 November 2024 - 06:08 WIB
loading...
PM Israel Netanyahu...
PM Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Keduanya berseteru hebat di tengah perang Israel di Gaza dan Lebanon. Foto/Jerusalem Post
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu secara resmi memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant ketika mereka berseteru hebat di tengah perang Zionis di Jalur Gaza dan Lebanon.

Netanyahu memecat Gallant dengan alasan kurangnya rasa saling percaya yang telah meluas sejak dimulainya perang.

Gallant, anggota Partai Likud pimpinan Netanyahu sejak 2019, akan digantikan oleh Menteri Luar Negeri Israel Katz.

Gideon Saar, seorang menteri tanpa portofolio, akan menggantikan peran Katz sebelumnya.



Dalam pengumumannya, Netanyahu menjelaskan bahwa meskipun dia dan Gallant awalnya bekerja sama dengan baik, beberapa bulan terakhir telah terjadi peningkatan perselisihan mengenai strategi militer.

"Sayangnya, meskipun pada bulan-bulan pertama perang terdapat kepercayaan dan kerja yang membuahkan hasil, selama bulan-bulan terakhir kepercayaan ini retak antara saya dan menteri pertahanan," kata Netanyahu, seraya mencatat bahwa Gallant telah bertindak menentang keputusan kabinet, sebagaimana dilaporkan oleh Times of Israel, Rabu (6/11/2024).

Netanyahu menekankan upayanya untuk memperbaiki perbedaan mereka tetapi mengatakan bahwa perpecahan tersebut hanya semakin dalam, memengaruhi persepsi publik dan membahayakan keamanan Israel.

"Mereka juga diketahui publik dengan cara yang tidak dapat diterima, dan lebih buruk dari itu, mereka diketahui musuh-musuh kita menikmatinya dan memperoleh banyak keuntungan darinya," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah sebagian besar mendukung keputusan tersebut.

Menyusul keputusan Netanyahu untuk memecat Gallant sebagai menteri pertahanan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mencatat bahwa Gallant telah menjadi mitra penting dalam berbagai isu yang terkait dengan keamanan Israel.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara tersebut menambahkan, "Sebagai mitra dekat, kami akan terus bekerja sama dengan Menteri Pertahanan Israel berikutnya," meskipun ada perubahan kepemimpinan.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sedang mengajukan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant atas dasar kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan perang Israel di Gaza.

Itamar Ben Gvir, menteri keamanan nasional Israel, menyatakan dukungannya atas keputusan Netanyahu untuk memecat Gallant.

"Saya mengucapkan selamat kepada perdana menteri atas keputusan untuk memecat Gallant," kata Ben Gvir.

Dia mengkritik Gallant, dengan mengeklaim bahwa pandangannya yang sudah ketinggalan zaman akan menghalangi kemampuan Israel untuk mengamankan kemenangan penuh.

Komentar Ben Gvir mencerminkan tren yang lebih luas dalam pemerintahan, yang mendukung sikap yang lebih agresif dalam perang Israel di Gaza dan Lebanon.

Pemimpin oposisi Yair Lapid mengecam keputusan Netanyahu untuk memecat Gallant selama masa perang, menyebutnya sebagai "tindakan gila".
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
65.000 Anak Gaza Dirawat...
65.000 Anak Gaza Dirawat di Rumah Sakit karena Gizi Buruk, 1,1 Juta Warga Kelaparan Tiap Hari
Israel Tolak Usulan...
Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata 5 Tahun dengan Hamas
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Sampai Kapan Vladimir...
Sampai Kapan Vladimir Putin jadi Presiden Rusia? Ini Penjelasan Lengkapnya
Rekomendasi
Berapa Lama Fastboot...
Berapa Lama Fastboot HP Xiaomi?
Formula E Umumkan Penjualan...
Formula E Umumkan Penjualan Tiket Jakarta E-Prix 2025 Mulai 28 April 2025
Oleksandr Usyk vs Daniel...
Oleksandr Usyk vs Daniel Dubois 2 dan Kontroversi Low Blow: Bla, Bla, Bla
Berita Terkini
Trump Ingin Jadi Paus...
Trump Ingin Jadi Paus Berikutnya, Gantikan Fransiskus Pimpin Gereja Katolik
7 menit yang lalu
65.000 Anak Gaza Dirawat...
65.000 Anak Gaza Dirawat di Rumah Sakit karena Gizi Buruk, 1,1 Juta Warga Kelaparan Tiap Hari
31 menit yang lalu
Di Mana Pulau Sandy...
Di Mana Pulau Sandy Cay yang Diklaim China dan Filipina sebagai Wilayahnya?
1 jam yang lalu
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
2 jam yang lalu
Israel Tolak Usulan...
Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata 5 Tahun dengan Hamas
3 jam yang lalu
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
4 jam yang lalu
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved