Israel Ingin Berdamai dengan Negara-negara Arab setelah Perangnya Picu Kemarahan

Selasa, 29 Oktober 2024 - 14:25 WIB
loading...
Israel Ingin Berdamai...
PM Benjamin Netanyahu ingin Israel berdamai dengan negara-negara Arab setelah perang Israel di Gaza dan Lebanon memicu kemarahan di dunia Arab. Foto/Marc Israel Sellem/Jerusalem Post
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia mengupayakan perdamaian dengan negara-negara Arab setelah setahun perang di Gaza dan Lebanon memicu kemarahan dunia Arab.

Netanyahu menyampaikan hal itu kepada anggota Parlemen Israel pada hari Senin saat Washington berupaya menggalang dukungan negara-negara Arab untuk rencana jangka panjang pemerintahan pascaperang di Jalur Gaza, dan kesepakatan normalisasi lebih lanjut dengan Israel setelah Kesepakatan Abraham 2020.

"Saya bercita-cita untuk melanjutkan proses yang saya lalui beberapa tahun lalu, dengan penandatanganan Kesepakatan Abraham yang bersejarah, untuk mencapai perdamaian dengan negara-negara Arab lainnya," kata Netanyahu dalam pidatonya di hadapan para anggota Parlemen.



Kesepakatan Abraham yang ditengahi Amerika Serikat mempertemukan negara-negara Teluk; Bahrain dan Uni Emirat Arab, serta Maroko, yang menjalin hubungan formal dengan Israel.

"Saya menekankan perdamaian demi perdamaian, perdamaian demi kekuatan dengan negara-negara penting di Timur Tengah," kata Netanyahu, seperti dikutip AFP, Selasa (29/10/2024).

"Negara-negara ini dan negara-negara lain melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran," imbuh dia, dua hari setelah Israel mengebom target militer di Iran, sebagai balasan atas serangan ratusan rudal Iran terhadap Israel pada 1 Oktober lalu.

"Mereka terkesan dengan tekad dan keberanian kami. Seperti kami, mereka bercita-cita untuk Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur," ujarnya."

Kesepakatan Abraham dicapai di bawah pemerintahan presiden AS saat itu Donald Trump, yang sekarang sedang berupaya untuk kembali berkuasa di Gedung Putih.

Amerika Serikat, pendukung utama Israel, telah lama berupaya menjadi penengah kesepakatan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, yang akan memerlukan jaminan keamanan AS untuk kerajaan tersebut.

Washington berharap dapat memberikan insentif kepada Netanyahu untuk menghentikan perang dan mendapatkan sekutu Arab yang kuat, penjaga dua tempat suci umat Islam.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1098 seconds (0.1#10.140)