Siapa Mohammad Sinwar? Panglima Perang Hamas di Gaza yang Akan Menggantikan Kakaknya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 20:35 WIB
loading...
Siapa Mohammad Sinwar?...
Mohammad Sinwar merupakan pemimpin Brigade Al Qassam yang dikenal sebagai panglima perang Hamas di Gaza. Foto/IDF
A A A
GAZA - Kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membuat kelompok itu tidak memiliki komandan. Tapi, munculnya nama Mohammad Sinwar, adik Yahya Sinwar, diprediksi akan menjadi pemimpin Hamas di Gaza.

Yahya Sinwar menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun kekuatan militer Hamas dan diduga sebagai dalang di balik serangan teror 7 Oktober 2023 di Israel selatan. Sekarang saudara laki-laki Sinwar yang berusia 49 tahun, Mohammad, dipandang sebagai salah satu orang yang dapat dilantik sebagai pemimpin Hamas berikutnya. Padahal, ia diyakini telah meninggal pada tahun 2014.

Siapa Mohammad Sinwar? Panglima Perang Hamas di Gaza yang Akan Menggantikan Kakaknya

1. Pemimpin Brigade Izz al-Din al-Qassam

Mohammad Sinwar lahir pada tahun 1975 di sebuah kamp pengungsi di kota Khan Younis, sebelah utara Rafah di Jalur Gaza selatan.

IDF mengatakan bahwa ia adalah pemimpin sayap paramiliter Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Dia adalah adalah panglima perang Hamas di Gaza.

Ia mengambil alih jabatan komandan setelah kematian kepala Brigade sebelumnya, Mohammed Deif, dalam serangan udara Israel pada tanggal 13 Juli.

Hamas telah terdaftar sebagai organisasi teroris sejak tahun 2001 oleh pemerintah Australia.

Situs web Keamanan Nasional pemerintah mengatakan kelompok Brigade Izz al-Din al-Qassam menyediakan Hamas dengan kemampuan militer di Gaza dan beroperasi secara terpisah dari sayap politik Hamas.

Brigade tersebut terdaftar secara independen sebagai organisasi teroris pada tahun 2003 dan kemudian pada tahun 2021.

Baca Juga: Gagal Ciptakan Perdamaian, PBB Tak Bisa Cegah Perang Dunia III

2. Pernah Diduga Meninggal pada 2014

Apakah Mohammad Sinwar masih hidup atau sudah meninggal?

Melansir ABC Australia, Mohammad Sinwar diyakini telah meninggal pada tahun 2014, ketika IDF mengatakan telah membunuhnya dalam sebuah serangan di kompleks perumahan selama serangan udara selama tujuh minggu terhadap Hamas yang dikenal sebagai Operasi Protective Edge.

Namun sembilan tahun kemudian, serangan militer Israel mengungkap bukti bahwa ia mungkin masih hidup.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1530 seconds (0.1#10.140)