Dalam Sehari, 153 Pesawat Militer China Gertak Taiwan
loading...
A
A
A
Kementerian Pertahanan Taiwan juga mencatat 14 kapal Angkatan Laut China dalam periode 25 jam terakhir, lebih sedikit dari 17 kapal yang diumumkan Senin sore.
Dari pesawat-pesawat yang terlihat, 111 di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif yang memisahkan daratan China dan Taiwan, menurut data kementerian tersebut.
Amerika Serikat mengatakan tindakan China pada hari Senin tidak beralasan dan berisiko meningkatkan eskalasi. Washington meminta Beijing untuk menahan diri.
China mengatakan latihan tempurnya, yang dinamai Joint Sword 2024B, diadakan di wilayah utara, selatan, dan timur Taiwan.
Beijing menyatakan latihan tersebut berakhir sekitar pukul 18.00 sore pada hari Senin, sekitar 13 jam setelah dimulai.
China mengatakan latihan tersebut berfungsi sebagai peringatan keras terhadap tindakan separatis pasukan "Kemerdekaan Taiwan".
Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang menjabat pada bulan Mei, lebih vokal daripada pendahulunya Tsai Ing-wen dalam membela kedaulatan Taiwan, yang membuat marah Beijing—yang menyebutnya sebagai "separatis".
Dalam pidato Hari Nasional Taiwan pada Kamis lalu, Lai berjanji untuk "menolak aneksasi" dan menegaskan bahwa Beijing dan Taipei tidak tunduk satu sama lain.
Lai berjanji pada hari Senin untuk melindungi Taiwan yang demokratis dan menjaga keamanan nasional.
Pada akhir Mei, tiga hari setelah pelantikan Lai, China meluncurkan Joint Sword-2024A, yang tampaknya merupakan pendahulu dari latihan terbaru.
Dari pesawat-pesawat yang terlihat, 111 di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif yang memisahkan daratan China dan Taiwan, menurut data kementerian tersebut.
Amerika Serikat mengatakan tindakan China pada hari Senin tidak beralasan dan berisiko meningkatkan eskalasi. Washington meminta Beijing untuk menahan diri.
China mengatakan latihan tempurnya, yang dinamai Joint Sword 2024B, diadakan di wilayah utara, selatan, dan timur Taiwan.
Beijing menyatakan latihan tersebut berakhir sekitar pukul 18.00 sore pada hari Senin, sekitar 13 jam setelah dimulai.
China mengatakan latihan tersebut berfungsi sebagai peringatan keras terhadap tindakan separatis pasukan "Kemerdekaan Taiwan".
Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang menjabat pada bulan Mei, lebih vokal daripada pendahulunya Tsai Ing-wen dalam membela kedaulatan Taiwan, yang membuat marah Beijing—yang menyebutnya sebagai "separatis".
Dalam pidato Hari Nasional Taiwan pada Kamis lalu, Lai berjanji untuk "menolak aneksasi" dan menegaskan bahwa Beijing dan Taipei tidak tunduk satu sama lain.
Lai berjanji pada hari Senin untuk melindungi Taiwan yang demokratis dan menjaga keamanan nasional.
Pada akhir Mei, tiga hari setelah pelantikan Lai, China meluncurkan Joint Sword-2024A, yang tampaknya merupakan pendahulu dari latihan terbaru.