Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Qaani Diperiksa Ketat Terkait Pembunuhan Nasrallah
loading...
A
A
A
Dia menjelaskan, "Tidak ada yang pasti saat ini. Penyelidikan masih berlangsung dan semua kemungkinan masih terbuka."
Penyelidikan Iran terhadap keadaan seputar kematian Nasrallah juga difokuskan pada pergerakan terakhir Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, komandan Pasukan Quds yang tewas bersama pemimpin Hizbullah.
Nilforoushan mulai mengawasi operasi di Suriah dan Lebanon setelah pendahulunya, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, tewas dalam serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus pada April.
Dua sumber yang dekat dengan Hizbullah dan sumber-sumber Irak yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan kepada MEE bahwa Nasrallah berada di luar pinggiran selatan Beirut pada malam sebelum pembunuhannya, tetapi kembali ke daerah tersebut untuk bertemu Nilforoushan dan beberapa pemimpin partai di ruang operasi berbenteng mereka yang biasa.
“Nilforoushan, yang terbang ke Beirut malam itu dari Teheran, dibawa langsung dari pesawat ke ruang operasi di bawah lingkungan perumahan Haret Hreik,” ungkap sumber tersebut.
Dia tiba di sana sebelum Nasrallah. “Serangan yang menargetkan pertemuan tersebut terjadi tak lama setelah Nasrallah memasuki ruangan,” papar sumber tersebut.
"Pelanggaran itu 100% dilakukan oleh Iran dan tidak ada pertanyaan tentang bagian ini," ungkap seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah kepada MEE.
Media pemerintah Iran mengumumkan kematian Nilforoushan sebagai "martir" yang meninggal bersama Nasrallah.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah memberi tahu MEE bahwa Qaani berada di Lebanon dan diharapkan menghadiri pertemuan Dewan Syura atas undangan Safieddine pada hari serangan udara.
“Namun, Qaani meminta maaf dan membatalkan pertemuan sesaat sebelum dimulai,” ungkap mereka.
Pelanggaran itu 100% Iran
Penyelidikan Iran terhadap keadaan seputar kematian Nasrallah juga difokuskan pada pergerakan terakhir Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, komandan Pasukan Quds yang tewas bersama pemimpin Hizbullah.
Nilforoushan mulai mengawasi operasi di Suriah dan Lebanon setelah pendahulunya, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, tewas dalam serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus pada April.
Dua sumber yang dekat dengan Hizbullah dan sumber-sumber Irak yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan kepada MEE bahwa Nasrallah berada di luar pinggiran selatan Beirut pada malam sebelum pembunuhannya, tetapi kembali ke daerah tersebut untuk bertemu Nilforoushan dan beberapa pemimpin partai di ruang operasi berbenteng mereka yang biasa.
“Nilforoushan, yang terbang ke Beirut malam itu dari Teheran, dibawa langsung dari pesawat ke ruang operasi di bawah lingkungan perumahan Haret Hreik,” ungkap sumber tersebut.
Dia tiba di sana sebelum Nasrallah. “Serangan yang menargetkan pertemuan tersebut terjadi tak lama setelah Nasrallah memasuki ruangan,” papar sumber tersebut.
"Pelanggaran itu 100% dilakukan oleh Iran dan tidak ada pertanyaan tentang bagian ini," ungkap seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah kepada MEE.
Media pemerintah Iran mengumumkan kematian Nilforoushan sebagai "martir" yang meninggal bersama Nasrallah.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah memberi tahu MEE bahwa Qaani berada di Lebanon dan diharapkan menghadiri pertemuan Dewan Syura atas undangan Safieddine pada hari serangan udara.
“Namun, Qaani meminta maaf dan membatalkan pertemuan sesaat sebelum dimulai,” ungkap mereka.