Mampukah Konvensi Angkat Popularitas Trump?

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 11:13 WIB
loading...
A A A
Pengamat politik AS , Geoffrey Skelley mengungkapkan fenomena penurunan dan stagnasi setelah konvensi telah tercatat sejak 2000. Saat itu, George W Bush dan Al Gore masing-masing mendapatkan delapan poin setelah konvensi. “Peranan konvensi semakin kecil karena itu hanya menjadi produk sampingan dari politik kita yang cenderung partisan. Hanya sedikit swing voter yang berpindah haluan. Itu menunjukkan semakin sulit bagi kandidat untuk meraih dukungan di luar basis dukungan utamanya,” paparnya. (Baca juga: Awas! Sri Mulyani Bilang Bakal Banyak Pengusaha Kaya Tiba-tiba Jatuh Miskin)

Pence: Kemenangan Biden Jadi Ancaman

Wakil Presiden Mike Pence menegaskan upaya untuk memenangkan kembali Presiden Donald Trump sebagai upaya kritis untuk menegakkan hukum dan tatanan serta menyelematkan perekonomian AS. Selain itu, kemenangan itu juga menghindari kemenangan Joe Biden yang ditunggangi kepentingan kiri radikal. “Kebenarannya adalah kamu tidak akan aman ketika Joe Biden memimpin AS,” kata Pence saat konvensi pada malam ketiga.

Polisi di Kenosha, Wisconsin, menembak Blake, 29, beberapa kali di punggung dalam jarak dekat, pada Minggu lalu (23/8). Insiden ini kembali memicu protes rasisme dan kebrutlan polisi yang marak sepanjang tahun ini.

“Biar saya jelaskan: kekerasan harus dihentika - apakah di Minneapolis, Portland atau Kenosha. Terlalu banyak pahlawan yang meninggal membela kebebasan untuk melihat warga Amerika saling serang. Kita memiliki hukum dan tatanan di jalanan,” ujar Pence. (Baca juga: Disebut Hendak Nyapres di 2024, Gatot Nurmantyo Bilang Begini)

Pence berbicara dari Monumen Nasional Fort McHenry di Baltimore, Maryland. Itu menjadi lokasi pertarungan selama Perang 1812 yang menginspirasi Francis Scott Key menulis “The Star-Spangled Banner.” Pence juga menarasikan tentang ekonomi di mana jutaan pekerjaan hilang saat pandemi.

Sementara itu, Ibu Negara Melania Trump akan menjadi pembicara utama pada konvensi pada malam kedua. Pidato akan disampaikannya dari Rose Garden, Gedung Putih.Dalam pidatonya, Melania menyatakan simpati kepada warga AS yang kehilangan anggota keluarganya karena pandemi.

“Simpati yang mendalam kepada semua orang yang kehilangan orang terkasih. Doa saya kepada kalian yang sakit dan menderita,” kata Melania, dilansir Reuters. “Saya ingin tahu kalian tidak sendiri. Pemerintahan suami saya tidak akan berhenti untuk membuat perawatan yang efektif dan vaksin bagi semua orang,” paparnya.

Mengenai kerusuhan sosial, menurut Melania adalah suatu realitas yang tidak perlu dibanggakan dalam sejarah AS. “Saya mendorong mendorong fokus pada masa depan dan terus belajar dari masa lalu,” katanya. (Lihat videonya: Dua Kali Ditangkap Warga, Macan Tutul Jawa Dilepas Liarkan ke Habitatnya)

RNC yang dilangsungkan secara virtual dari Charlotte, North Carolina, dibuka resmi Senin malam (24/8). Seluruh delegasi partai itu dari seluruh Amerika dengan suara bulat menyatakan dukungan pada Trump, lewat pidato yang sebagian disampaikan dalam bentuk rekaman video dan sebagian lainnya disampaikan secara langsung. (Andika H Mustaqim)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)