Iran Ajak Negara-negara Arab Bersatu Melawan Tindakan Jahat Israel

Minggu, 22 September 2024 - 16:02 WIB
loading...
Iran Ajak Negara-negara...
Iran meminta negara-negara Arab bersatu melawan Israel. Foto/AP
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pelanggaran dan tindakan agresi mematikan rezim Israel menimbulkan bahaya besar bagi perdamaian dan keamanan di seluruh kawasan dan dunia.

Diplomat tertinggi tersebut menyampaikan pernyataan tersebut selama pertemuan dengan mitranya dari Kuwait Abdullah Ali al-Yahya pada Sabtu di New York, tempat pejabat Iran tersebut melakukan perjalanan untuk menghadiri sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Negara-negara di kawasan tersebut harus bekerja sama satu sama lain untuk menggagalkan tindakan jahat rezim ini," kata Araghchi, dilansir Press TV.

“Oleh karena itu, Republik Islam menekankan negosiasi dan interaksi maksimal dengan negara-negara yang berada di sebelah selatan Teluk Persia,” imbuhnya.

Pernyataan Araghchi muncul di tengah perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan meningkatnya serangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki serta meningkatnya agresi mematikan terhadap Lebanon.



Sehari sebelumnya, rezim menyerang pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, menewaskan sedikitnya 38 orang, termasuk tiga anak, tujuh wanita, dan seorang komandan senior gerakan perlawanan negara itu, Hizbullah, yang bernama Ibrahim Aqil.

Menteri luar negeri Iran menggambarkan tindakan ini sebagai upaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencoba mengeluarkan rezim dari kebuntuan yang dihadapinya di Gaza.

“Menurut persepsinya sendiri, rezim Zionis pergi ke Gaza untuk melenyapkan gerakan perlawanan Hamas [di wilayah itu] sepenuhnya,” kata Araghchi.

“Namun, (rezim itu) mengalami kekalahan dan kini dalam keadaan putus asa,” imbuhnya.

Sementara itu, Araghchi menegaskan kembali janji Iran untuk tidak membiarkan pembunuhan mantan kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh rezim itu tidak dijawab. Haniyeh dibunuh pada tanggal 31 Juli saat ia berada di ibu kota Iran, Teheran, untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Pejabat Iran itu akhirnya menganggap kebijakan bertetangga baik sebagai salah satu prinsip yang dianut oleh pemerintahan Republik Islam saat ini. Ia berjanji bahwa hubungan negaranya dengan negara-negara regional akan semakin erat di bawah pemerintahannya.

Sementara itu, pejabat Kuwait menyambut baik kebijakan Teheran yang menguntungkan negara-negara tetangganya, dan menyatakan harapannya untuk perluasan lebih lanjut hubungan Republik Islam dengan negara-negara di kawasan tersebut.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)