Ekspansi Angkatan Laut China Berlanjut di Pangkalan Ream Kamboja

Jum'at, 20 September 2024 - 10:34 WIB
loading...
A A A
Hal itu telah menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Barat dan di antara negara-negara pesaing China, yang khawatir pangkalan tersebut pada akhirnya akan menjadi pos terdepan Angkatan Laut China karena perluasannya dengan bantuan China.

Jalur pelayaran Selat Malaka dapat menjadi titik hambatan signifikan dalam konflik yang melibatkan Amerika Serikat dan sekutu regionalnya. Akses ke Pangkalan Angkatan Laut Ream akan mendukung operasi angkatan laut Beijing di wilayah ini.

Dalam konflik di Laut China Selatan, China dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memblokir Selat Malaka, sehingga menghambat bala bantuan bagi musuh-musuhnya.

Armada China yang besar dibatasi oleh kurangnya jaringan pangkalan global dan dukungan logistik. Oleh karena itu, Beijing bertujuan untuk membangun Angkatan Laut perairan biru yang beroperasi penuh untuk operasi di seluruh dunia, dengan Indo-Pasifik menjadi lokasi paling strategis untuk fasilitas-fasilitas ini.

Hal ini akan memungkinkan Beijing memproyeksikan kekuatan Angkatan Laut-nya secara lebih efektif di seluruh Indo-Pasifik dan sekitarnya, sehingga memberikan kebebasan dan kemampuan yang lebih besar kepada PLA-N di perairan yang jauh.

Pemerintah AS telah memperingatkan bahwa pangkalan Angkatan Laut Ream diam-diam diubah menjadi pangkalan militer luar negeri kedua China setelah Djibouti.

China dan Kamboja memiliki sejarah panjang kolaborasi militer, yang baru-baru ini disoroti oleh latihan bersama mereka.

Pihak berwenang Kamboja menegaskan bahwa perkembangan terkini di Ream hanyalah upaya meningkatkan kemampuan militer mereka.

Konstitusi Kamboja melarang menampung pangkalan asing, namun AS dan negara-negara di sekitar Laut China Selatan terus memantau situasi tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
DPR AS Batal Sahkan...
DPR AS Batal Sahkan RUU Hukum Warga yang Boikot Israel
Rekomendasi
Legenda Tinju Naseem...
Legenda Tinju Naseem Hamed Prediksi Daniel Dubois Hancurkan Usyk di Duel Ulang
Satria Arta Kumbara,...
Satria Arta Kumbara, Dipecat dari Marinir TNI AL, Kini Jadi Militer Rusia Lawan Ukraina
Bursa Saham RI dalam...
Bursa Saham RI dalam Sepekan: IHSG Naik Tipis, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp11.865 Triliun
Berita Terkini
Mungkinkah India dan...
Mungkinkah India dan Pakistan Gunakan Senjata Nuklir Sekarang? Ini Doktrin Mereka
Pertempuran Sengit Pecah...
Pertempuran Sengit Pecah di Kota Sialkot, Perbatasan India dan Pakistan Membara
Perang Nuklir Membayangi,...
Perang Nuklir Membayangi, Ledakan Besar Guncang Kashmir India, Wilayah Udara Ditutup
PM Pakistan Gelar Rapat...
PM Pakistan Gelar Rapat Badan Komando Nasional, Siapkan Senjata Nuklir?
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
Serangan Balasan Pakistan...
Serangan Balasan Pakistan Gempur Lokasi Penyimpanan Rudal India
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved