Jadi Agen Iran, Pria Israel Ini Hendak Bunuh PM Netanyahu Cs

Jum'at, 20 September 2024 - 09:28 WIB
loading...
Jadi Agen Iran, Pria...
PM Benjamin Netanyahu jadi target pembunuhan pria Israel yang menjadi agen Iran. Foto/Marc Israel Sellem/Jerusalem Post
A A A
TEL AVIV - Seorang pria Israel telah ditangkap polisi atas tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap para pejabat tinggi rezim Zionis, termasuk Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Menurut pernyataan polisi dan dinas keamanan Shin Bet, pria itu telah direkrut intelijen Iran untuk menjalan misi tersebut.

“Seorang warga negara Israel direkrut oleh intelijen Iran untuk mendukung pembunuhan tokoh-tokoh Israel. Dia diselundupkan dua kali ke Iran dan menerima pembayaran untuk melaksanakan misi,” bunyi pernyataan mereka pada Kamis, yang dilansir AFP, Jumat (20/9/2024).

Menurut pernyataan tersebut, di antara target pembunuhan adalah Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan kepala dinas keamanan Shin Bet Ronen Bar, serta pejabat tinggi lainnya.



Sebuah dokumen pengadilan yang dilihat AFP pada hari Kamis mengidentifikasi pria itu sebagai Mordechai Maman asal Ashkelon. Tanpa disebutkan tanggalnya, dokumen itu menyatakan dia lahir pada tahun 1952.

Dokumen itu menyebutkan bahwa dia telah ditangkap dan ditahan sejak 29 Agustus.

"Dia adalah seorang pengusaha yang tinggal di Turki untuk waktu yang lama dan memelihara hubungan dengan orang Turki dan Iran yang memperkenalkannya melalui telepon kepada seorang pengusaha Iran bernama Eddie," imbuh pernyataan polisi dan Shin Bet.

Disebutkan bahwa tersangka pertama kali mengunjungi Iran pada bulan Mei 2024 untuk bertemu Eddie, setelah Eddie mengalami "kesulitan meninggalkan" Iran.

Dia juga bertemu dengan seseorang bernama Hajjah, yang diperkenalkan sebagai seorang agen keamanan Iran, imbuh pernyataan tersebut.

Tersangka diminta selama perjalanannya untuk melakukan misi di Israel, termasuk mentransfer "uang atau senjata" dan mengambil gambar tempat-tempat umum yang ramai.

Pada bulan Agustus, penyelidikan polisi dan Shin Bet menemukan bahwa tersangka diselundupkan ke Iran dengan sebuah truk untuk kunjungan berikutnya.

"Selama di sana, dia bertemu dengan agen intelijen Iran lainnya dan diminta oleh mereka untuk melakukan kegiatan teroris bagi Iran di tanah Israel, termasuk mempromosikan serangan pembunuhan," imbuh pernyataan polisi dan Shin Bet.

Beberapa pembunuhan yang diusulkan itu disebut sebagai balas dendam atas pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli, menurut pernyataan tersebut.

Iran dan Hamas menuduh Israel berada di balik kematian Haniyeh. Namun Israel tidak mengaku maupun menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Penangkapan itu menyoroti perang intelijen yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya konflik di perbatasan Israel dengan Lebanon selatan.

Minggu lalu, Shin Bet mengungkap apa yang disebutnya sebagai rencana oleh kelompok Hizbullah Lebanon untuk membunuh seorang mantan pejabat senior pertahanan, yang kemudian diidentifikasi sebagai mantan Kepala Staf Angkatan Darat yang juga mantan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon.

Pengumuman penangkapan itu muncul sehari setelah Hizbullah diserang untuk hari kedua berturut-turut oleh serangan canggih yang meledakkan peralatan komunikasi dari jarak jauh.

Ledakan di radio genggam menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 450 orang. Sehari sebelumnya, ratusan perangkat pager Hezbollah meledak secara bersamaan, menewaskan 12 orang termasuk dua anak-anak dan melukai ribuan orang.

Israel belum berkomentar langsung mengenai serangan tersebut, tetapi beberapa sumber keamanan mengatakan badan mata-mata Israel; Mossad, bertanggung jawab.

Tersangka juga diminta untuk melakukan tugas tambahan, termasuk merekrut anggota Mossad Israel untuk menjadi agen ganda, lanjut pernyataan polisi dan Shin Bet.

Setelah meminta uang muka sebesar USD1 juta, tersangka diberi 5.000 euro untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut dan diberi tahu bahwa dia akan dihubungi di masa mendatang.

"Ini adalah kasus yang sangat serius yang menggambarkan upaya besar agen intelijen Iran untuk merekrut warga negara Israel guna mendukung kegiatan teroris di Israel," kata seorang pejabat senior Shin Bet.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0903 seconds (0.1#10.140)