4 Negara Muslim yang Sudah Hilang, Salah Satunya Dibentuk untuk Melawan Dominasi Barat
loading...
A
A
A
2. Turki Utsmani
Kesultanan Turki Utsmani atau Kekaisaran Ottoman telah mampu mempertahankan kekuasaannya selama lebih dari 600 tahun (1300-1922). Saat itu wilayah kekuasaan Turki Utsmani meliputi Yunani, Bulgaria, Rumania, Makedonia, Hongaria, Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, Mesir dan sebagian besar pesisir utara Afrika.
Turki Utsmani merupakan negara muslim yang dipimpin oleh seorang khalifah—yang dalam kepercayaan Islam merupakan pemimpin seluruh umat muslim.
Kemunduran Turki Utsmani mulai tampak saat Perang Lepanto (1571). Kala itu, Turki Utsmani yang ingin menguasai Pulau Venesia, kalah dari pasukan Kristen Holy League.
Sedangkan kehancuran kesultanan ini dimulai ketika Perang Dunia I berlangsung. Turki Utsmani yang berkoalisi dengan Jerman, Austria, Hongaria, dan Bulgaria harus kalah dari sekutu.
Kekalahan itu mengakibatkan Turki Utsmani kehilangan hampir seluruh wilayah mereka di Eropa dan Afrika. Hal itu diperparah ketika Inggris dan sekutunya mengeluarkan Arab dari kekuasaan mereka pada 1920.
Hal tersebut mencetuskan revolusi Turki Muda berhasil mendorong perubahan pemerintahan ke bentuk parlementer, sehingga melemahkan kekuasaan sultan. Turki berganti sistem pemerintahan menjadi negara republik pada 1922.
3. Republik Arab Bersatu
Pada dasarnya Republik Arab Bersatu adalah persatuan politik Mesir dan Suriah diproklamasikan pada 1 Februari 1958. Kala itu, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser dan Presiden Suriah Shukri al-Quwatli menandatangani Pakta Persatuan.
Gerakan penyatuan ini adalah sebagai bentuk nasionalisme dan solidaritas bangsa Arab melawan kolonialisme Barat. Sebab, kawasan Arab terpecah-pecah menjadi sejumlah kekuatan yang mendapat pengaruh dari negara Barat.
Namun setelah beberapa tahun berjalan, Republik Arab Bersatu hancur. Suriah memisahkan diri karena merasa hanya menjadi "kendaraan" bagi kekuasaan pemerintahan Mesir.
Republik Arab Bersatu berakhir pada 28 September 1961. Meski begitu, Mesir tetap menggunakan nama Republik Arab Bersatu hingga 2 September 1971, setelah kematian Nasser.