Punya 2 Musuh Berbuyutan, Mengapa India Perkuat Kapal Selam dengan Rudal Berhulu Ledak Nuklir?

Senin, 16 September 2024 - 17:05 WIB
loading...
A A A
"Meskipun penangkal nuklir berbasis laut India masih relatif baru, negara tersebut jelas memiliki ambisi untuk mengerahkan kekuatan nuklir angkatan laut yang canggih dengan kapal selam rudal balistik sebagai intinya," kata Matt Korda, direktur asosiasi untuk Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, dilansir CNN.

“Kapal selam ini adalah bagian penting dari upaya India yang lebih luas untuk membangun kekuatan nuklir serangan kedua yang aman, sehingga memungkinkan India untuk menempatkan target Pakistan dan Cina dalam risiko, terutama dengan kapal selam ketiga dan keempatnya yang akan memiliki lebih banyak tabung rudal dan rudal jarak jauh)," kata Korda dalam email kepada CNN.

Kapal selam rudal balistik India berikutnya mungkin akan hadir beberapa tahun lagi, jika sejarah menjadi prediktor masa depan. Arighaat diluncurkan hampir tujuh tahun lalu, dan jika rentang waktu dari peluncuran hingga komisioning berlaku untuk kapal selam rudal balistik India berikutnya, kapal itu tidak akan bergabung dengan layanan hingga tahun 2030.

Namun, kapal selam rudal balistik kedua memang memberikan sesuatu bagi jiwa angkatan laut dan militer India, kata Tom Shugart, seorang peneliti senior tambahan di Center for a New American Security dan mantan komandan kapal selam Angkatan Laut AS.

"Itu adalah penanda menjadi kekuatan besar," kata Shugart, menunjukkan bahwa lima anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa - Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, dan Prancis - semuanya memiliki kapal selam rudal balistik berkemampuan nuklir, atau SSBN.

Armada SSBN terkecil, milik Inggris dan Prancis, masing-masing memiliki empat kapal, jumlah yang menurut Shugart merupakan jumlah minimum untuk menjaga satu kapal tetap berada di laut setiap saat.

Kapal selam bertenaga nuklir adalah mesin yang rumit. Ketika ada yang rusak dan perlu diperbaiki, atau hanya ketika perawatan rutin diperlukan, pekerjaan tersebut dapat memakan waktu satu bulan atau lebih.

Misalnya, SSBN kelas Ohio milik Angkatan Laut AS menghabiskan rata-rata 77 hari di laut diikuti dengan 35 hari di pelabuhan untuk perawatan, menurut Armada Pasifik Angkatan Laut AS.

Perbaikan dan pemeriksaan menyeluruh membutuhkan waktu hingga 27 bulan untuk pengisian ulang bahan bakar reaktor nuklir, menurut dokumen Angkatan Laut AS.

"Dengan memiliki lebih dari satu, ada peluang yang lebih baik bagi India untuk dapat memiliki salah satunya di laut dalam status yang dapat bertahan hidup," kata Shugart.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)