2 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Buatan Rusia di Turki, Wilayah Akkuyu dan Sinop
loading...
A
A
A
ANKARA - Rusia membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Turki, tepatnya di wilayah Akkuyu dan Sinop. Proyek kerja sama jangka panjang antar kedua negara ini masih berjalan dan rencananya akan rampung dalam beberapa tahun ke depan.
Sari Salih, direktur infrastruktur nuklir di Kementerian Energi, mengatakan dalam konferensi pers pada Juni 2023 bahwa Turki perlu memproduksi lebih dari 11% listriknya dari sumber nuklir pada tahun 2035 dan 29% pada tahun 2053 untuk memenuhi tujuan iklimnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Turki mulai mencari opsi yang paling hemat biaya dan liberal. Hal inilah yang membawa kerjasama negara tersebut dengan Rusia.
Tidak hanya dengan Rusia, Turki juga menjalin kerja sama dengan negara lain untuk pembangunan PLTN. Misalnya seperti Korea Selatan, dan baru-baru ini dengan China.
2 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Buatan Rusia di Turki
Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki saat ini tengah dibangun dengan bantuan Rosatom Rusia di kota Akkuyu, wilayah selatan Turki di Mediterania. Reaktor yang telah direncanakan sejak 2018 ini diharapkan dapat mulai beroperasi di tahun 2024 ini.
Empat reaktor dibangun sebagai bagian dari proyek Akkuyu senilai USD20 miliar dan berkapasitas 4.800 MW, yang memungkinkan Turki bergabung dengan negara-negara terpilih yang memiliki akses ke energi nuklir sipil.
Dilansir dari World Nuclear News, PLTN yang ada di Provinsi Mersin Selatan itu akan memenuhi 10% kebutuhan listrik Turki. Rosatom tengah membangun empat reaktor VVER-1200, dengan model yang disebut Build-Own-Operate (BOO).
Pembangunan unit pertama telah dimulai sejak 2018 dan kemungkinan besar akan mulai beroperasi, sedangkan untuk penyelesaian empat unit dijadwalkan akan rampung di tahun 2028 mendatang.
Terkait pembangunan PLTN ini, Presiden Turki Erdogan juga berterima kasih kepada Putin. "Kami akan mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dan ketiga di Turki secepat mungkin," ujar Erdogan.
Sari Salih, direktur infrastruktur nuklir di Kementerian Energi, mengatakan dalam konferensi pers pada Juni 2023 bahwa Turki perlu memproduksi lebih dari 11% listriknya dari sumber nuklir pada tahun 2035 dan 29% pada tahun 2053 untuk memenuhi tujuan iklimnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Turki mulai mencari opsi yang paling hemat biaya dan liberal. Hal inilah yang membawa kerjasama negara tersebut dengan Rusia.
Tidak hanya dengan Rusia, Turki juga menjalin kerja sama dengan negara lain untuk pembangunan PLTN. Misalnya seperti Korea Selatan, dan baru-baru ini dengan China.
2 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Buatan Rusia di Turki
1. PLTN Rusia di Akkuyu
Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki saat ini tengah dibangun dengan bantuan Rosatom Rusia di kota Akkuyu, wilayah selatan Turki di Mediterania. Reaktor yang telah direncanakan sejak 2018 ini diharapkan dapat mulai beroperasi di tahun 2024 ini.
Empat reaktor dibangun sebagai bagian dari proyek Akkuyu senilai USD20 miliar dan berkapasitas 4.800 MW, yang memungkinkan Turki bergabung dengan negara-negara terpilih yang memiliki akses ke energi nuklir sipil.
Dilansir dari World Nuclear News, PLTN yang ada di Provinsi Mersin Selatan itu akan memenuhi 10% kebutuhan listrik Turki. Rosatom tengah membangun empat reaktor VVER-1200, dengan model yang disebut Build-Own-Operate (BOO).
Pembangunan unit pertama telah dimulai sejak 2018 dan kemungkinan besar akan mulai beroperasi, sedangkan untuk penyelesaian empat unit dijadwalkan akan rampung di tahun 2028 mendatang.
Terkait pembangunan PLTN ini, Presiden Turki Erdogan juga berterima kasih kepada Putin. "Kami akan mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dan ketiga di Turki secepat mungkin," ujar Erdogan.