Mesir Perpanjang Penahanan 59 Penggemar Klub Sepak Bola Al-Ahly karena Dukung Palestina
loading...
A
A
A
Beberapa penggemar klub menyerukan pemboikotan tim, pertandingannya, dan semua kegiatan terkait hingga kontrak klub dengan perusahaan minuman ringan dan Lipton Tea Company dihentikan.
Di bawah tagar #Boycott_Ahly di media sosial, seorang pengguna memposting, "Saya akan berhenti mendukung #Al-Ahly dan semua sponsor yang terkait dengannya secara permanen… Saudara-saudara saya (di Gaza) lebih penting bagi saya daripada Anda".
Menggunakan tagar yang sama, pengguna lain berkata, "Kami tetap diam saat anak-anak tertidur, bukan saat mereka dibunuh."
Middle East Eye menghubungi Coca-Cola Mesir untuk mengomentari kampanye pemboikotan tersebut tetapi tidak mendapat tanggapan hingga saat berita dipublikasikan.
Al-Qiai mengatakan kepada media Mesir, "Ini adalah kampanye yang ditargetkan, dan saya tahu siapa yang berada di baliknya… Saya tidak akan mendengarkan kritik ini. Al Ahly tidak perlu membela diri karena ini adalah klub patriotik yang setia pada negara."
Seorang sumber di kantor media klub Al-Ahly, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada MEE bahwa kesepakatan antara klub Al-Ahly dan Coca-Cola ditandatangani sebelum perang Israel saat ini, dan pembatalan apa pun dari pihak klub akan mengakibatkan hukuman.
“Coca-Cola terus menjadi salah satu sponsor utama klub,” ujar dia.
Nilai kontrak dengan perusahaan minuman ringan tersebut belum diungkapkan.
Al Ahly memiliki basis penggemar yang besar di Gaza, yang hanya berjarak 348 km dari markas klub di ibu kota Mesir.
Klub tersebut merupakan klub tersukses di Mesir dan Afrika serta tahun ini telah memenangkan gelar Juara Afrika ke-11 dan gelar Liga Premier Mesir ke-43. Klub tersebut juga telah terpilih sebagai Klub Afrika Abad Ini.
Di bawah tagar #Boycott_Ahly di media sosial, seorang pengguna memposting, "Saya akan berhenti mendukung #Al-Ahly dan semua sponsor yang terkait dengannya secara permanen… Saudara-saudara saya (di Gaza) lebih penting bagi saya daripada Anda".
Menggunakan tagar yang sama, pengguna lain berkata, "Kami tetap diam saat anak-anak tertidur, bukan saat mereka dibunuh."
Middle East Eye menghubungi Coca-Cola Mesir untuk mengomentari kampanye pemboikotan tersebut tetapi tidak mendapat tanggapan hingga saat berita dipublikasikan.
Al-Qiai mengatakan kepada media Mesir, "Ini adalah kampanye yang ditargetkan, dan saya tahu siapa yang berada di baliknya… Saya tidak akan mendengarkan kritik ini. Al Ahly tidak perlu membela diri karena ini adalah klub patriotik yang setia pada negara."
Seorang sumber di kantor media klub Al-Ahly, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada MEE bahwa kesepakatan antara klub Al-Ahly dan Coca-Cola ditandatangani sebelum perang Israel saat ini, dan pembatalan apa pun dari pihak klub akan mengakibatkan hukuman.
“Coca-Cola terus menjadi salah satu sponsor utama klub,” ujar dia.
Nilai kontrak dengan perusahaan minuman ringan tersebut belum diungkapkan.
Al Ahly memiliki basis penggemar yang besar di Gaza, yang hanya berjarak 348 km dari markas klub di ibu kota Mesir.
Klub tersebut merupakan klub tersukses di Mesir dan Afrika serta tahun ini telah memenangkan gelar Juara Afrika ke-11 dan gelar Liga Premier Mesir ke-43. Klub tersebut juga telah terpilih sebagai Klub Afrika Abad Ini.