Israel Desak Kongres AS Tekan Afrika Selatan agar Cabut Kasus Genosida di ICJ
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Israel melobi anggota Kongres Amerika Serikat (AS) untuk menekan Afrika Selatan agar membatalkan kasusnya di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh Tel Aviv melakukan genosida di Gaza.
Langkah Israel itu dilaporkan situs berita Axios. Afrika Selatan mengajukan kasus terhadap Israel pada akhir Desember dengan alasan Israel telah melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.
Afrika Selatan memiliki waktu hingga 28 Oktober untuk memberikan argumennya kepada pengadilan PBB “untuk melanjutkan kasus terhadap Israel,” menurut laporan tersebut.
Mengutip kabel Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel yang diperoleh Axios, laporan tersebut mengatakan menurut pejabat Israel, “Kemlu Israel memulai kampanye diplomatik dalam beberapa pekan terakhir untuk menekan Afrika Selatan agar tidak melanjutkan kasus tersebut di ICJ. Kongres AS adalah alat utama dalam upaya tersebut.”
Pada Senin, Kementerian Luar Negeri Israel "mengirimkan kabel rahasia" ke Kedutaan Besar Israel di Washington DC, dan ke semua konsulat Israel di AS tentang kasus ICJ Afrika Selatan, demikian pernyataan laporan tersebut.
"Kami meminta Anda untuk segera bekerja sama dengan anggota parlemen di tingkat federal dan negara bagian, dengan gubernur dan organisasi Yahudi untuk menekan Afrika Selatan agar mengubah kebijakannya terhadap Israel dan untuk memperjelas bahwa melanjutkan tindakan mereka saat ini seperti mendukung Hamas dan mendorong gerakan anti-Israel di pengadilan internasional akan berakibat fatal," ungkap bunyi kabel tersebut.
Laporan Axios mengatakan, “Diplomat Israel diinstruksikan meminta anggota Kongres mengeluarkan pernyataan publik yang mengutuk tindakan Afrika Selatan terhadap Israel dan mengancam hal itu dapat menyebabkan penangguhan hubungan dagang AS dengan Afrika Selatan."
“Hal ini tidak mungkin terjadi karena AS ingin mempertahankan hubungannya dengan Afrika Selatan untuk melawan pengaruh Rusia dan China," papar laporan itu.
Para diplomat juga diinstruksikan, “untuk meminta anggota Kongres dan organisasi Yahudi di AS untuk menghubungi langsung diplomat Afrika Selatan di AS dan menjelaskan Afrika Selatan akan membayar harga yang mahal jika tidak mengubah kebijakannya.”
Selain itu, mereka diinstruksikan, “untuk mendorong undang-undang terhadap Afrika Selatan di tingkat negara bagian dan federal ‘bahwa meskipun undang-undang itu tidak akan terwujud, mempresentasikannya dan membicarakannya akan menjadi penting’ dalam upaya memengaruhi kebijakan Afrika Selatan.”
Para diplomat diminta “melobi sidang tentang kebijakan Afrika Selatan terhadap Israel di badan legislatif negara bagian.”
Pejabat Israel juga mengatakan Israel berharap pemerintah koalisi baru di Afrika Selatan “akan mengambil pendekatan yang berbeda terhadap Israel dan perang di Gaza,” menurut laporan itu.
Kementerian luar negeri Israel menolak berkomentar kepada Axios dan kedutaan besar Afrika Selatan di Washington tidak menanggapi permintaan komentar, menurut laporan itu.
Langkah Israel itu dilaporkan situs berita Axios. Afrika Selatan mengajukan kasus terhadap Israel pada akhir Desember dengan alasan Israel telah melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.
Afrika Selatan memiliki waktu hingga 28 Oktober untuk memberikan argumennya kepada pengadilan PBB “untuk melanjutkan kasus terhadap Israel,” menurut laporan tersebut.
Mengutip kabel Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel yang diperoleh Axios, laporan tersebut mengatakan menurut pejabat Israel, “Kemlu Israel memulai kampanye diplomatik dalam beberapa pekan terakhir untuk menekan Afrika Selatan agar tidak melanjutkan kasus tersebut di ICJ. Kongres AS adalah alat utama dalam upaya tersebut.”
Ancaman untuk Memutus Hubungan
Pada Senin, Kementerian Luar Negeri Israel "mengirimkan kabel rahasia" ke Kedutaan Besar Israel di Washington DC, dan ke semua konsulat Israel di AS tentang kasus ICJ Afrika Selatan, demikian pernyataan laporan tersebut.
"Kami meminta Anda untuk segera bekerja sama dengan anggota parlemen di tingkat federal dan negara bagian, dengan gubernur dan organisasi Yahudi untuk menekan Afrika Selatan agar mengubah kebijakannya terhadap Israel dan untuk memperjelas bahwa melanjutkan tindakan mereka saat ini seperti mendukung Hamas dan mendorong gerakan anti-Israel di pengadilan internasional akan berakibat fatal," ungkap bunyi kabel tersebut.
Laporan Axios mengatakan, “Diplomat Israel diinstruksikan meminta anggota Kongres mengeluarkan pernyataan publik yang mengutuk tindakan Afrika Selatan terhadap Israel dan mengancam hal itu dapat menyebabkan penangguhan hubungan dagang AS dengan Afrika Selatan."
“Hal ini tidak mungkin terjadi karena AS ingin mempertahankan hubungannya dengan Afrika Selatan untuk melawan pengaruh Rusia dan China," papar laporan itu.
Harga yang Mahal
Para diplomat juga diinstruksikan, “untuk meminta anggota Kongres dan organisasi Yahudi di AS untuk menghubungi langsung diplomat Afrika Selatan di AS dan menjelaskan Afrika Selatan akan membayar harga yang mahal jika tidak mengubah kebijakannya.”
Selain itu, mereka diinstruksikan, “untuk mendorong undang-undang terhadap Afrika Selatan di tingkat negara bagian dan federal ‘bahwa meskipun undang-undang itu tidak akan terwujud, mempresentasikannya dan membicarakannya akan menjadi penting’ dalam upaya memengaruhi kebijakan Afrika Selatan.”
Para diplomat diminta “melobi sidang tentang kebijakan Afrika Selatan terhadap Israel di badan legislatif negara bagian.”
Pejabat Israel juga mengatakan Israel berharap pemerintah koalisi baru di Afrika Selatan “akan mengambil pendekatan yang berbeda terhadap Israel dan perang di Gaza,” menurut laporan itu.
Kementerian luar negeri Israel menolak berkomentar kepada Axios dan kedutaan besar Afrika Selatan di Washington tidak menanggapi permintaan komentar, menurut laporan itu.
(sya)