Eks Wali Kota Filipina yang Diduga Mata-mata China Ditangkap di Indonesia, Ini Respons Manila
loading...
A
A
A
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan pejabat yang diketahui telah membantu pelariannya akan menghadapi tuntutan.
"Kami tidak akan membiarkan hal ini memperpanjang penyelesaian kasus, yang hasilnya akan menjadi kemenangan bagi rakyat Filipina," kata Marcos kepada media lokal.
Hal lain yang menjadi kontroversi seputar Guo adalah kewarganegaraannya.
Meskipun Guo mengklaim sebagai warga negara Filipina asli, muncul dugaan bahwa dia mungkin warga negara China.
Selama sidang Senat pada bulan Mei, terungkap bahwa pendaftaran kelahirannya tidak diajukan hingga dia berusia 17 tahun, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keabsahan dokumennya.
Beberapa senator menduga bahwa Guo mungkin telah beroperasi sebagai mata-mata untuk China.
Guo menegaskan bahwa dia adalah putri dari seorang warga negara China dan seorang pembantu rumah tangga Filipina dan dibesarkan di sebuah peternakan babi di Bamban.
Dia terus membantah semua tuduhan, menyebutnya sebagai tuduhan "jahat" dan menegaskan bahwa dia tidak bersalah.
Tim hukumnya mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa dia tetap tidak bersalah hingga terbukti bersalah.
Kasus ini diawasi dengan ketat, tidak hanya karena sifatnya yang menonjol tetapi juga karena telah mengungkap potensi celah dalam sistem keamanan dan kontrol perbatasan Filipina.
"Kami tidak akan membiarkan hal ini memperpanjang penyelesaian kasus, yang hasilnya akan menjadi kemenangan bagi rakyat Filipina," kata Marcos kepada media lokal.
Hal lain yang menjadi kontroversi seputar Guo adalah kewarganegaraannya.
Meskipun Guo mengklaim sebagai warga negara Filipina asli, muncul dugaan bahwa dia mungkin warga negara China.
Selama sidang Senat pada bulan Mei, terungkap bahwa pendaftaran kelahirannya tidak diajukan hingga dia berusia 17 tahun, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keabsahan dokumennya.
Beberapa senator menduga bahwa Guo mungkin telah beroperasi sebagai mata-mata untuk China.
Guo menegaskan bahwa dia adalah putri dari seorang warga negara China dan seorang pembantu rumah tangga Filipina dan dibesarkan di sebuah peternakan babi di Bamban.
Dia terus membantah semua tuduhan, menyebutnya sebagai tuduhan "jahat" dan menegaskan bahwa dia tidak bersalah.
Tim hukumnya mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa dia tetap tidak bersalah hingga terbukti bersalah.
Kasus ini diawasi dengan ketat, tidak hanya karena sifatnya yang menonjol tetapi juga karena telah mengungkap potensi celah dalam sistem keamanan dan kontrol perbatasan Filipina.