Topan Monster Shanshan Hantam Jepang, Jutaan Orang Diperintahkan Mengungsi, Pabrik-pabrik Lumpuh

Jum'at, 30 Agustus 2024 - 10:59 WIB
loading...
Topan Monster Shanshan...
Topan Shanshan menghantam wilayah Jepang. Pabrik-pabrik besar lumpuh, jutaan orang diperintahkan mengungsi. Foto/Kyodo News via AP
A A A
TOKYO - Jutaan orang diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka saat Topan Shanshan, yang disebut sebagai topan monster, menghantam Jepang barat daya sejak Kamis.

Topan monster, yang membawa angin kencang dan hujan deras, mengakibatkan pemadaman listrik, kekacauan lalu lintas udara, dan memaksa pabrik-pabrik besar tutup.

Setidaknya tiga orang tewas sejauh ini dan banyak yang terluka dalam apa yang telah diperingatkan oleh pihak berwenang dapat menjadi salah satu badai terkuat yang pernah melanda negara tersebut.



Toyota menghentikan operasi di semua pabrik dalam negerinya karena badai, sementara produsen mobil lain Nissan dan Honda, serta perusahaan semikonduktor Renesas, Tokyo Electron, dan Rohm, juga menghentikan sementara produksi di beberapa pabrik.

Karyawan rumah duka Tomoki Maeda sedang berada di dalam mobil jenazah ketika Topan Shanshan melanda kota Miyazaki di Kyushu selatan, memecahkan jendela dan merobohkan kabel listrik serta dinding beberapa bangunan.

"Saya belum pernah mengalami angin kencang atau tornado seperti ini dalam 31 tahun hidup saya," kata Maeda kepada Reuters, Jumat (30/8/2024).

Dengan embusan angin sekitar 50 meter per detik (180 km per jam), cukup kuat untuk menerjang truk yang sedang melaju, topan tersebut berada di dekat kota Unzen di Prefektur Nagasaki pada pukul 15.00 sore dan bergerak ke utara, menurut badan cuaca setempat.

Lebih dari 200.000 rumah tangga di tujuh prefektur tidak mendapatkan pasokan listrik pada sore hari, menurut Kyushu Electric Power Co.

Perusahaan utilitas tersebut sebelumnya mengatakan tidak ada dampak pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Sendai di kota Satsumasendai, tempat badai tersebut menerjang daratan pada hari Kamis.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan dalam konferensi pers bahwa tiga orang tewas dan satu orang hilang dalam insiden yang terkait dengan topan tersebut, sementara badan penanggulangan bencana mengatakan 45 orang mengalami luka-luka.

Setelah melayang di atas Kyushu selama beberapa hari ke depan, badai tersebut diperkirakan akan mendekati wilayah tengah dan timur, termasuk Ibu Kota Jepang; Tokyo, sekitar akhir pekan, kata badan cuaca tersebut.

Lebih dari 5,2 juta orang telah diberi pemberitahuan evakuasi di seluruh negeri, kata pihak berwenang, terutama di Kyushu tetapi juga di beberapa wilayah di Jepang bagian tengah, yang dilanda hujan lebat yang memicu tanah longsor pada hari Rabu.

Madoka Kubo, yang mengelola sebuah hotel di kota bersejarah di tepi sungai Hitoyoshi di prefektur Kumamoto, mengatakan kepada Reuters bahwa semua reservasinya telah dibatalkan dan kini ia menampung orang-orang tua yang telah dievakuasi dari daerah sekitar.

Maskapai penerbangan, termasuk ANA Holdings dan Japan Airlines, telah mengumumkan pembatalan hampir 800 penerbangan.

Layanan kereta api telah ditangguhkan di banyak daerah di Kyushu, sementara ratusan layanan bus dan feri juga telah dihentikan, menurut Kementerian Transportasi.

Topan Shanshan adalah sistem cuaca buruk terbaru yang melanda Jepang, menyusul Topan Ampil, yang juga menyebabkan pemadaman listrik dan evakuasi, awal bulan ini.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Budaya Malu Korupsi...
Budaya Malu Korupsi Terkenal di Jepang, Mengapa Indonesia Tak Bisa Meniru?
Daftar Negara yang Mendukung...
Daftar Negara yang Mendukung Taiwan secara Resmi dan Tidak Resmi
Janda Bung Karno, Dewi...
Janda Bung Karno, Dewi Sukarno, Lepas Status WNI demi Jadi Caleg Jepang
Pria Indonesia Ini Orang...
Pria Indonesia Ini Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang
Kisah Akiyo, Wanita...
Kisah Akiyo, Wanita 81 Tahun yang Sengaja Lakukan Kejahatan agar Hidup Gratis di Penjara
Merasa Kesepian dan...
Merasa Kesepian dan Masih Berjuang Hidup, Banyak Manula di Jepang Pilih Masuk Penjara
Daftar 6 Negara Asia...
Daftar 6 Negara Asia Timur, Lengkap Beserta Penjelasannya
Peringatan Tsunami Dikeluarkan...
Peringatan Tsunami Dikeluarkan setelah Gempa Berkekuatan 6,9 Skala Richter Guncang Jepang
11 Negara yang Menjajah...
11 Negara yang Menjajah Wilayah Lain, Salah Satunya dari Asia
Rekomendasi
Kemhan Bersama Yayasan...
Kemhan Bersama Yayasan Rabu Biru Beri Layanan Kesehatan Bagi Veteran dan Warakawuri
5 Potret Cantik Luna...
5 Potret Cantik Luna Bijl, Model Belanda yang Jadi Pacar Maarten Paes
Eks Kapolres Ngada Jadi...
Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Tiga Anak, Langsung Ditahan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
47 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Gaza Harus Diperlakukan...
Gaza Harus Diperlakukan seperti Jepang dan Jerman setelah PD II
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved