Jenderal Top Ukraina Akui Kegagalan Utama di Kursk Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Serangan militer Ukraina ke Wilayah Kursk merupakan langkah berisiko tinggi yang bertujuan memaksa Rusia mengalihkan pasukan dari sektor utama garis depan, tetapi Moskow tidak terpancing.
Pengakuan itu diungkap komandan tertinggi Ukraina Kolonel Jenderal Aleksandr Syrsky dalam konferensi pers di Kiev pada Selasa (27/8/2024).
“Salah satu tugas dalam melakukan operasi ofensif ke arah Kursk adalah mengalihkan pasukan musuh yang signifikan dari arah lain, terutama arah Pokrovsk dan Kurakhovsk,” ujar dia.
“Tentu saja, musuh memahami hal ini, jadi mereka terus memfokuskan upaya utamanya pada arah Pokrovsk, tempat unit-unit mereka yang paling siap tempur terkonsentrasi,” papar dia.
“Musuh mencoba menarik pasukan dari arah lain, sementara di arah Pokrovsk, sebaliknya, mereka meningkatkan upayanya,” klaim Syrsky, yang menggambarkan situasi di Pokrovsk dan Kurakhovsk sebagai “cukup sulit” bagi Angkatan Bersenjata Ukraina.
Terletak di sebelah barat Republik Rakyat Donetsk Rusia, Pokrovsk dan Kurakhovsk berada di jalur pasokan utama yang menghubungkan Donetsk dengan Dnepropetrovsk dan Zaporozhye.
Pokrovsk adalah pusat logistik utama bagi Angkatan Bersenjata Ukraina, yang telah memperkuat kota tersebut sejak 2014.
Pasukan Rusia telah melakukan serangan besar-besaran terhadap Pokrovsk dalam beberapa pekan terakhir, dengan pejabat Amerika mengakui pada Senin bahwa Rusia telah membuat "kemajuan bertahap" menuju kota tersebut.
Pasukan Ukraina menyerbu Wilayah Kursk Rusia pada tanggal 6 Agustus, dalam serangan terbesar di wilayah Rusia yang diakui secara internasional sejak pecahnya permusuhan pada bulan Februari 2022.
Kemajuan tersebut dengan cepat dihentikan oleh militer Rusia, tetapi pertempuran di wilayah tersebut terus berlanjut, dan pasukan Ukraina masih menguasai sejumlah permukiman di daerah perbatasan.
Pengakuan itu diungkap komandan tertinggi Ukraina Kolonel Jenderal Aleksandr Syrsky dalam konferensi pers di Kiev pada Selasa (27/8/2024).
“Salah satu tugas dalam melakukan operasi ofensif ke arah Kursk adalah mengalihkan pasukan musuh yang signifikan dari arah lain, terutama arah Pokrovsk dan Kurakhovsk,” ujar dia.
“Tentu saja, musuh memahami hal ini, jadi mereka terus memfokuskan upaya utamanya pada arah Pokrovsk, tempat unit-unit mereka yang paling siap tempur terkonsentrasi,” papar dia.
“Musuh mencoba menarik pasukan dari arah lain, sementara di arah Pokrovsk, sebaliknya, mereka meningkatkan upayanya,” klaim Syrsky, yang menggambarkan situasi di Pokrovsk dan Kurakhovsk sebagai “cukup sulit” bagi Angkatan Bersenjata Ukraina.
Terletak di sebelah barat Republik Rakyat Donetsk Rusia, Pokrovsk dan Kurakhovsk berada di jalur pasokan utama yang menghubungkan Donetsk dengan Dnepropetrovsk dan Zaporozhye.
Pokrovsk adalah pusat logistik utama bagi Angkatan Bersenjata Ukraina, yang telah memperkuat kota tersebut sejak 2014.
Pasukan Rusia telah melakukan serangan besar-besaran terhadap Pokrovsk dalam beberapa pekan terakhir, dengan pejabat Amerika mengakui pada Senin bahwa Rusia telah membuat "kemajuan bertahap" menuju kota tersebut.
Pasukan Ukraina menyerbu Wilayah Kursk Rusia pada tanggal 6 Agustus, dalam serangan terbesar di wilayah Rusia yang diakui secara internasional sejak pecahnya permusuhan pada bulan Februari 2022.
Kemajuan tersebut dengan cepat dihentikan oleh militer Rusia, tetapi pertempuran di wilayah tersebut terus berlanjut, dan pasukan Ukraina masih menguasai sejumlah permukiman di daerah perbatasan.