Eks Jenderal Zionis Ramalkan Israel Runtuh dalam Setahun, Jika...
loading...
A
A
A
Mantan jenderal itu lebih lanjut memperingatkan bahwa semua strategi politik dan militer saat ini membawa Israel menuju bencana.
“Negara ini benar-benar sedang berlari kencang menuju tepi jurang. Jika perang yang melelahkan melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari setahun,” ujarnya memperingatkan.
Lebih jauh, kata Brick; “Kita juga kehilangan ketahanan sosial kita, karena kebencian yang tumbuh di antara berbagai bagian negara mengancam untuk menyulut dan membawa kehancurannya dari dalam.”
“[Pemimpin Hamas Yahya] Sinwar dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memahami situasi mengerikan Israel,” katanya.
Pensiunan jenderal itu juga mengkritik keras kebijakan pembunuhan yang dilakukan oleh Israel.
“Penggunaan pembunuhan merupakan langkah yang mengancam untuk membakar seluruh Timur Tengah, yang diputuskan oleh tiga pembakar, Netanyahu, Gallant, dan Kepala Staf Halevi, tanpa memikirkan pentingnya keputusan mereka yang tidak bertanggung jawab,” paparnya.
"Semua jalan yang dipilih oleh kepemimpinan politik dan militer Israel membawa negara itu ke jalan yang licin karena satu diktator mengendalikan nasib negara ini, dan sekawanan domba mengikutinya secara membabi buta.”
Brick juga bersugesti bahwa mengganti Netanyahu dan sekutu ekstremisnya bisa menjadi satu-satunya cara untuk mencegah Israel memasuki krisis eksistensial yang mungkin akan segera menjadi tidak dapat diubah lagi.
“Negara ini hancur di tangan kita melalui kesalahan Netanyahu, Gallant, Halevi, dan pion-pion mereka. Masih mungkin untuk melakukan sesuatu sebelum terlambat,” kata Brick.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza.
“Negara ini benar-benar sedang berlari kencang menuju tepi jurang. Jika perang yang melelahkan melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari setahun,” ujarnya memperingatkan.
Lebih jauh, kata Brick; “Kita juga kehilangan ketahanan sosial kita, karena kebencian yang tumbuh di antara berbagai bagian negara mengancam untuk menyulut dan membawa kehancurannya dari dalam.”
“[Pemimpin Hamas Yahya] Sinwar dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memahami situasi mengerikan Israel,” katanya.
Pensiunan jenderal itu juga mengkritik keras kebijakan pembunuhan yang dilakukan oleh Israel.
“Penggunaan pembunuhan merupakan langkah yang mengancam untuk membakar seluruh Timur Tengah, yang diputuskan oleh tiga pembakar, Netanyahu, Gallant, dan Kepala Staf Halevi, tanpa memikirkan pentingnya keputusan mereka yang tidak bertanggung jawab,” paparnya.
"Semua jalan yang dipilih oleh kepemimpinan politik dan militer Israel membawa negara itu ke jalan yang licin karena satu diktator mengendalikan nasib negara ini, dan sekawanan domba mengikutinya secara membabi buta.”
Brick juga bersugesti bahwa mengganti Netanyahu dan sekutu ekstremisnya bisa menjadi satu-satunya cara untuk mencegah Israel memasuki krisis eksistensial yang mungkin akan segera menjadi tidak dapat diubah lagi.
“Negara ini hancur di tangan kita melalui kesalahan Netanyahu, Gallant, Halevi, dan pion-pion mereka. Masih mungkin untuk melakukan sesuatu sebelum terlambat,” kata Brick.
Genosida yang Berkelanjutan
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza.