Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar Disebut Minta Jaminan Tak Dibunuh Israel, Benarkah?

Kamis, 22 Agustus 2024 - 13:39 WIB
loading...
Pemimpin Baru Hamas...
Pemimpin baru Hamas Yahya Sinwar disebut minta jaminan tak dibunuh Israel sebagai tambahan syarat gencatan senjata di Gaza. Foto/Palestine Chronicle
A A A
TEL AVIV - Sebuah laporan media Zionis menyatakan pimpinan baru Hamas Yahya Sinwar telah menjadikan kelangsungan hidupnya sendiri sebagai syarat gencatan senjata di Gaza.

Menurut laporan Ynet, Kamis (22/8/2024), yang mengutip pejabat senior Mesir, Sinwar menekankan bahwa keselamatannya harus dijamin, dan bahwa Israel tidak boleh mencoba membunuhnya.

"Sinwar bersikeras pada jaminan bahwa keselamatan dan keamanannya terjamin," kata pejabat Mesir tersebut.



Laporan tersebut menambahkan bahwa Sinwar, yang naik ke puncak kepemimpinan Hamas setelah pembunuhan pemimpin sebelumnya; Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu, mengeklaim bahwa jika Israel dapat menyetujui tuntutannya, maka kesepakatan gencatan senjata akan mungkin terjadi.

Tambahan tuntutan baru itu, yang belum dikonfirmasi Hamas, muncul setelah berbulan-bulan Sinwar campur tangan dalam pembicaraan gencatan senjata dan pertukaran sandera, sembari menyerukan Hamas untuk terus berjuang sampai Israel dihancurkan.

Pada bulan Juni, pesan bocor yang diperoleh oleh Wall Street Journal mengungkapkan "perhitungan dingin" Sinwar, yang menganggap puluhan ribu orang yang tewas di Gaza sebagai "pengorbanan yang diperlukan".

"Kami menempatkan orang Israel tepat di tempat yang kami inginkan," kata Sinwar kepada para negosiator saat dia mendesak kelompok Hamas untuk menolak kesepakatan gencatan senjata awal tahun ini.

Dia juga berkomentar serupa tentang putra-putranya yang terbunuh, dengan mengatakan kematian mereka hanya akan "memberikan kehidupan ke dalam nadi bangsa Palestina", mendorongnya untuk bangkit menuju kejayaan dan kehormatannya.

Sinwar, yang terus menghindari militer Israel, dilaporkan telah mengubah sikapnya setelah dipilih sebagai pengganti Haniyeh.

Hanya lima hari setelah dia diangkat ke posisi baru, sumber yang mengetahui perundingan gencatan senjata mengatakan kepada CNN bahwa Sinwar meminta mediator Mesir dan Qatar untuk membantu mendorong diakhirinya perang.

Namun, pejabat Amerika Serikat dan Israel mengatakan kelompok Hamas tetap teguh dalam "menghalangi" negosiasi agar tidak berlanjut, dengan Presiden Joe Biden menuduh Hamas tiba-tiba "mundur."

Sebaliknya, Hamas mengecam Biden karena berpihak pada Israel setelah negara Yahudi itu diduga mengajukan tuntutan baru yang sebelumnya tidak disetujui.

Hamas mengutip tuntutan baru dari Zionis yang meminta agar pasukan Israel diizinkan untuk tetap berada di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, tempat sistem terowongan teror besar baru-baru ini ditemukan.

Hamas menolak persyaratan itu, dengan mencatat bahwa perjanjian gencatan senjata sebelumnya menyerukan penarikan penuh tentara Israel dari Jalur Gaza.

Dengan Hamas dan Israel berpegang teguh pada tuntutan mereka, para mediator khawatir pembicaraan gencatan senjata akan segera menemui jalan buntu, dengan masa depan 109 sandera di Gaza yang tidak pasti.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel Siapkan Skenario...
Israel Siapkan Skenario Serangan Terbatas ke Fasilitas Nuklir Iran
Jenderal Israel Ini...
Jenderal Israel Ini Mengeluh Dipecat dari Pasukan Cadangan karena Menyerukan Diakhiri Perang Gaza
Siapa Hossam Nasr dan...
Siapa Hossam Nasr dan Abdo Mohamed? Mantan Staf Microsoft yang Tuding Bill Gates Mendukung Genosida di Gaza
Presiden Kolombia Bandingkan...
Presiden Kolombia Bandingkan Kesulitan Warga Palestina dengan Penderitaan Yesus Kristus
Hizbullah Peringatkan...
Hizbullah Peringatkan Israel: Waktu Tidak Tak Terbatas!
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Teken Petisi Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Turki Hancurkan Terowongan...
Turki Hancurkan Terowongan 121 Km di Suriah Utara sejak Januari
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Ditelepon Presiden Prabowo...
Ditelepon Presiden Prabowo saat Gelar Halalbihalal, Cak Imin: Minta Menteri Rapatkan Barisan
Sinopsis Heavenly Ever...
Sinopsis Heavenly Ever After, Kisah Cinta Abadi yang Dipertemukan Kembali di Surga
Viral Detik-detik Meghan...
Viral Detik-detik Meghan Markle Dimarahi Pangeran Harry di Depan Keluarga Kerajaan
Berita Terkini
Rusia Klaim Diserang...
Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah
4 jam yang lalu
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
5 jam yang lalu
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
9 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
9 jam yang lalu
Rusia Pukul Mundur Serangan...
Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Tengah Gencatan Senjata Paskah
9 jam yang lalu
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
11 jam yang lalu
Infografis
Negara-negara Arab Dikecam...
Negara-negara Arab Dikecam karena Tak Berani Melawan Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved