Korban Jeffrey Epstein Desak Pangeran Andrew Berterus Terang
A
A
A
NEW YORK - Seorang wanita yang menuduh Jeffrey Epstein melakukan pelecehan seks meminta Pangeran Andrew untuk berterus terang. Wanita itu mengaku telah dipaksa oleh Epstein untuk berhubungan seks dengan Pangeran Andrew ketika berusia 17 tahun.
Berbicara setelah sidang untuk wanita yang diduga menjadi korban setelah kematian Epstein, Virginia Giuffre mengatakan kepada wartawan Pangeran Andrew tahu apa yang dia lakukan.
Giuffre (35) mengaku ia dipaksa tiga kali berhubungan seks dengan Pangeran Andrew. Ia juga menuduh Epstein menjaganya sebagai "budak seks."
"Harapan saya dengan cepat pupus dan impian saya dicuri," ujarnya seperti dikutip dari BBC, Rabu (28/8/2019)
Giuffre mengatakan dalam deposisi pengadilan bahwa ia berusia 15 tahun yang bekerja di resor golf Mar-a-Lago di Florida ketika ia didekati oleh sosialita Inggris Ghislaine Maxwell untuk memberikan pijatan kepada Epstein.
Ketika ditanya komentar tentang Pangeran Andrew selama konferensi pers setelah sidang, Giuffre mengatakan: "Dia tahu apa yang dia lakukan dan dia bisa membuktikan hal itu. Dia tahu persis apa yang dia lakukan dan saya harap dia berterus terang tentang hal itu."
Duke of York sebelumnya telah membantah tuduhan ini.
Pangeran mengatakan adalah sebuah kekeliruan dan kesalahan bertemu dengan Epstein setelah ia dibebaskan dari penjara. Ia juga tidak pernah melihat atau mencurigai perilaku kriminal Epstein.
Baca Juga: Pangeran Inggris Bantah Mengetahui Kejahatan Seks Jeffrey Epstein Pangeran Inggris Menyesal Kenal Jeffrey Epstein
Epstein ditemukan tidak bernyawa di sel penjaranya pada 10 Agustus lalu. Taipan berusia 66 tahun yang diketahui mempunyai hubungan dengan Presiden Donald Trump, mantan Presiden Bill Clinton dan Pangeran Andrew meninggal saat menanti persidangan tentang perdagangan seks dan tuduhan konspirasi.
Sekitar 15 penggugat berbicara selama sidang pengadilan di Kota New York atas kasusnya terhadap Epstein. Para wanita yang menjadi korban itu mengungkapkan kemarahan mereka, mengatakan Epstein telah menipu keadilan dengan mati di penjara.
Jaksa penuntut mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan dakwaan masih dapat diajukan terhadap rekan konspirator.
Berbicara setelah sidang untuk wanita yang diduga menjadi korban setelah kematian Epstein, Virginia Giuffre mengatakan kepada wartawan Pangeran Andrew tahu apa yang dia lakukan.
Giuffre (35) mengaku ia dipaksa tiga kali berhubungan seks dengan Pangeran Andrew. Ia juga menuduh Epstein menjaganya sebagai "budak seks."
"Harapan saya dengan cepat pupus dan impian saya dicuri," ujarnya seperti dikutip dari BBC, Rabu (28/8/2019)
Giuffre mengatakan dalam deposisi pengadilan bahwa ia berusia 15 tahun yang bekerja di resor golf Mar-a-Lago di Florida ketika ia didekati oleh sosialita Inggris Ghislaine Maxwell untuk memberikan pijatan kepada Epstein.
Ketika ditanya komentar tentang Pangeran Andrew selama konferensi pers setelah sidang, Giuffre mengatakan: "Dia tahu apa yang dia lakukan dan dia bisa membuktikan hal itu. Dia tahu persis apa yang dia lakukan dan saya harap dia berterus terang tentang hal itu."
Duke of York sebelumnya telah membantah tuduhan ini.
Pangeran mengatakan adalah sebuah kekeliruan dan kesalahan bertemu dengan Epstein setelah ia dibebaskan dari penjara. Ia juga tidak pernah melihat atau mencurigai perilaku kriminal Epstein.
Baca Juga: Pangeran Inggris Bantah Mengetahui Kejahatan Seks Jeffrey Epstein Pangeran Inggris Menyesal Kenal Jeffrey Epstein
Epstein ditemukan tidak bernyawa di sel penjaranya pada 10 Agustus lalu. Taipan berusia 66 tahun yang diketahui mempunyai hubungan dengan Presiden Donald Trump, mantan Presiden Bill Clinton dan Pangeran Andrew meninggal saat menanti persidangan tentang perdagangan seks dan tuduhan konspirasi.
Sekitar 15 penggugat berbicara selama sidang pengadilan di Kota New York atas kasusnya terhadap Epstein. Para wanita yang menjadi korban itu mengungkapkan kemarahan mereka, mengatakan Epstein telah menipu keadilan dengan mati di penjara.
Jaksa penuntut mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan dakwaan masih dapat diajukan terhadap rekan konspirator.
(ian)