Pangeran Inggris Bantah Mengetahui Kejahatan Seks Jeffrey Epstein

Minggu, 25 Agustus 2019 - 01:34 WIB
Pangeran Inggris Bantah...
Pangeran Inggris Bantah Mengetahui Kejahatan Seks Jeffrey Epstein
A A A
LONDON - Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris membantah bahwa dia pernah menyaksikan atau mengetahui kejahatan seks miliarder Amerika Serikat (AS), Jeffrey Epstein . Pangeran bergelar Duke of York ini mengklaim hanya menghabiskan waktu yang terbatas dengan mantan sahabatnya itu.

Epstein telah tewas bunuh diri di sel penjaranya di New York City tiga minggu lalu. Dia bunuh diri ketika menjalani hukuman penjara atas tuduhan perdagangan seks yang melibatkan gadis-gadis di bawah umur.

Meski otoritas penjara menyimpulkan bahwa pemodal itu tewas bunuh diri, namun spekulasi miring bermunculan di kalangan publik AS bahwa Epstein menjadi korban serangan konspirasi. Spekulasi yang bermunculan menyebutkan bahwa miliarder itu merasa terancam karena tokoh-tokoh penting pernah menjadi sahabatnya saat kasus "perbudakan seksual" itu terjadi.

Selain Pangeran Andrew, Epstein pernah dekat dengan para tokoh dan politisi AS termasuk mantan presiden Bill Clinton. Pangeran Andrew sendiri sedang berada di bawah pengawasan otoritas hukum AS terkait persahabatannya dengan Epstein setelah pemodal itu bunuh diri.

Duke of York, 59, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (24/8/2019) bahwa ia bertemu Epstein 10 tahun yang lalu dan jarang melihatnya. Menurut Andrew, yang dilansir Sky News, Minggu (25/8/2019), dia hanya bertemu Epstein tidak lebih dari sekali atau dua kali dalam setahun.

Tetapi Andrew mengakui menjadi pembantu rumah tangga Epstein di sejumlah tempat tinggalnya.

"Pada tahap apa pun selama waktu terbatas yang saya habiskan bersamanya, saya tidak melihat, menyaksikan atau mencurigai perilaku semacam itu yang kemudian mengarah pada penangkapannya," kata Andrew dalam sebuah pernyataan.

Epstein pernah mengaku bersalah pada 2008 di pengadilan Florida karena meminta pelacur gadis di bawah umur. Dia kemudian menjalani hari-harinya di penjara selama 13 bulan.

Andrew mengatakan adalah "kesalahan" karena melihat Epstein setelah pembebasannya pada tahun 2010.

Dia mengklaim memiliki simpati yang luar biasa untuk semua orang yang dipengaruhi oleh perilaku Epstein.

"Bunuh dirinya telah meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab dan saya mengakui dan bersimpati dengan semua orang yang telah terpengaruh," ujar putra kedua Ratu Elizabeth II ini.

"Ini adalah masa yang sulit bagi semua orang yang terlibat dan saya bingung untuk dapat memahami atau menjelaskan gaya hidup Epstein. Saya menyesalkan eksploitasi manusia mana pun dan tidak akan memaafkan, berpartisipasi dalam, atau mendorong perilaku semacam itu," imbuh Andrew.

Sebuah foto yang diambil dari tahun 2001 yang dimasukkan dalam file pengadilan di AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan Pangeran Andrew dengan lengan merangkul pinggang Virginia Giuffre yang saat itu berusia 17 tahun.

Virgnia Giuffre—salah satu mantan budak seks Epstein—yang kini tinggal di Australia mengatakan bahwa Jeffrey Epstein membayarnya untuk berhubungan seks dengan sang pangeran Inggris tersebut. Namun, Andrew membantah tuduhan itu.

Selain itu, sebuah video yang dirilis media Inggris pada awal lalu menunjukkan Pangeran Andrew pada tahun 2010 melambaikan tangan kepada seorang wanita muda di pintu rumah besar Epstein di Manhattan.

Andrew sejauh ini tetap menolak dugaan bahwa ia terlibat dalam kejahatan yang dilakukan Epstein.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7341 seconds (0.1#10.140)